Friday, February 1, 2008

57. Adat ketimuran Indonesia

ADAT KETIMURAN INDONESIA


Tulisan ini saya buat setelah saya membaca artikel tulisan temen saya di dalam blogg nya '' lakukan selagi bisa'' Beliau menyoal pelajaran budi pekerti di sekolah.

Menarik memang.. sehingga saya disini ingin mengemukakan tentang adat ketimuran.
Kita sering mendengar kata adat timur dan adat barat. Biasanya konotasinya adat timur baik barat jelek. Sebenar tidak seluruhnya betul. Kedua2nya ada yg baik dan ada yg jelek.

Adat ketimuran itu bisa dibilang sebagai adat yg banyak berlaku di Asia tenggara utamanya malaysia , indonesia dan brunei yang mana tata cara dan sopan santun didalamnya banyak dipengaruhi oleh agama islam dan budaya kerajaan serta feodalisme akibat penjajahan.

Setelah saya mengalami sendiri hidup diperantauan, saya merasakan apa
sebenarnya yg dimaksud dg adat ketimuran. Saya jadi ragu untuk mengatakan adat ketimuran sama dengan adat Indonesia..

Yang saya alami adalah bahwa adat setempat tidak bisa digunakan untuk mengukur adat ditempat lain.
Bagaimana bisa adat jawa untuk mengukur adat bugis atau sebaliknya.. atau adat timur untuk mengukur adat barat dsb.
Tentu tidak akan nyambung.

Setelah mengalami sendiri , rasanya......... sebenarnya tidak ada yg dinamakan adat ketimuran. Yang ada hanyalah adat lokal seperti adat batak, dayak, bugis, jawa, maluku, papua dll. yang kadang juga tidak bisa diterima di daerah atau tempat lain.

Sebagai contoh kalau kita naik bus kota, ada seorang penumpang yg sudah tua berdiri kenyataannya yg muda2 cuek bebek saja. Padahal orang barat yg muda dg cepat memberikan tempat duduknya pada kakek tsb.
Apakah bisa dikatakan anak muda tadi pake adat barat lalu si belanda pakai adat timur?

Orang jawa memberikan sesuatu dengan tangan kanan, di bugis tidak tabu memberi dengan tangan kiri, bahkan daeng beca memberikan susuk uang kembalian dengan tangan kiri dari atas sadelnya.
Apakah ini bukan adat ketimuran?
Padahal itu hal biasa dan bukan suatu penghinaan. Bagi mereka hal itu biasa2 saja.

Dibugis lebih sopan kalau kita duduk kaki bersila di kursi .. tapi bagaimana kalau ini dilakukan dijawa? Bukankah itu juga adat ketimuran.
Jadi tepatlah pepatah '' deso mowo coro negoro mowo toto''.

Bisakah adat timur diseragamkan? Sulit juga kan? Jadi perlu dirumuskan ''Apa sebenar nya yang dimaksud adat ketimuran Indonesia''.
Patokan apa yg dipakai sebagai ukurannya? Agamakah? mengingat sopan santun dan tata krama sangat erat hubungannya dengan aturan2 agama. Ataukah hukum adat, budaya dll. Rupanya hukum2 itulah yang bisa digunakan sebagai standard .

Akan tetapi hal ini sulit juga.. karena masing2 agama, adat istiadat, dan budaya punya standar yg kadang berbeda2.
Agama A bilang gini B bilang gitu belum yg C dan D dst. belum lagi adat dan budaya.

Lalu sebenarnya adakah adat ketimuran Indonesia itu?
Ada sih tentu ada cuman belum di kodifikasi.

Kita yg dijawa sering merasa sedih, kok jadi begini tatakrama dan budi perkerti anak keturunan kita. Demikian pula suku2 lain tentu merasakan hal yang sama.

Sebenarnya kita tidak perlu terlalu risau.Selama anak kita masih berpegang pada dua tali yakni kitabullah dan rasulnya maka aman2 saja anak kita.

Tata krama akan selalu berkembang. Memang sangat mengkawatirkan kalau diukur dengan tatakerama budaya keraton, agama, dan kejawaan atau adat istiadat kedaerahan.

Lagian sekarang ini menyimpangnya sudah begitu jauh.

Dulu kita kalau ngomong bahasanya tidak bisa halus orang2 tua sudah ribut, jaman anak kita anak2 sudah pakai bahasa jawa kasar, cucu sudah 100% bahasa Indonesia , jangan kaget cicit nanti pakai bahasa inggris. Dan tentu saja sopan santun serta tata kramanya yg dibawa akan lain, gak tahu gimana lagi bentuknya.

Sopan santun di setiap daerah berbeda2
Kalau orang jawa merantau ke Maluku Batak ambon dll maka adat ketimuran jawa tidak laku disana. Disana adat yg harus dipakai ya adat ketimuran setempat.

Kalau ada bule pakai kutang dan cawat di pelosok2 jawa ya bisa dilempari batu padahal dipantai kuta tak ada masalah.
Apakah orang 2 kuta ada something wrong ?
Apakah mereka tidak punya adat ketimuran?
Aku rasa tidak begitu.

Anak2 bugis memanggil ortu nya ada yang ''njangkar''....... toh biasa apalagi penganut agama tertentu memanggil nabinya juga tidak pakai ''ndoro , kanjeng gusti dll'' cukup menyebut namanya. toh gakpapa.

Di Malaysia, Brunei yg dimaksud adat ketimuran lebih kearah nilai tata keislaman. Memang didalam agama islam ada ukuran2 sopan santun dan tata krama dalam ber hablum minannas dengan standard tersendiri dan itu sudah diajarkan berabad2 dan lebih terjaga di malaysia dan brunei. Sedang di indonesia tata kerama yang demikian sudah semakin makin jauh.
?????????????????
Rupa2nya perlu segera disusun buku pedoman budi pekerti adat istiadat sopan santun tata krama bangsa Indonesia yang merupakan pengejawantahan adat ketimuran Indonesia.

Semoga bangsa kita kedepan jadi bangsa yang santun sopan dan bertata krama yang terukur.

2 comments:

paromo suko said...

hehehe, nyetrum opo ngithik-ithik yo? kaget opo ming keri, yo?

santun iku patrap jujur, bener, trep. apapun yang dilakukan perlu diupayakan jujur menurut norma dengan hirarki urutane:
agama, nurani/susila, hukum, lingkungan, baru kemudian norma lainnya
Ah, teori yang kudu diadili di sidang dulu yo?
bagus pak, tulisan njenengan sip

Indro Saswanto said...

Tarimakasi' dih........
Matur kasuwun.......