Tuesday, February 12, 2008

61. Sing a song

MENYANYI

Kalau ada pelajaran yang paling dia benci tidak lain adalah pelajaran menyanyi. Bagi dia menyanyi merupakan pelajaran yang paling remeh tidak ada harga dimatanya. Akan tetapi, pelajaran itu sekaligus menjadi sesuatu yang sangat diatakuti,momok baginya.

Apalagi ibu gurunya - yang sangat menghayati mata pelajaran yang menjadi bidangnya itu - selalu saja bersemangat memaksa anak didiknya untuk menjadi orang yang pintar menyanyi sukur2 jadi penyanyi.

Dibenak guru tadi dengan pandai menyanyi orang bisa menjadi milyarder, yang akan melebihi manajer ataupun seorang dokter.

Tanpa melihat minat dan bakat anak didiknya semua murid dipaksa harus bisa menyanyi.
Pernah hanya dalam waktu sehari semua murid sekelas harus sudah hafal lagu '' o bulan indaaah sinarmu, dalam malam yang terang......kemilau indaaah sinarmu, dalam hati yang tenang ...dsb.. dst ''

Hari itu sepulang sekolah para murid terpaksa berlatih mati2an agar esok pagi bisa lancar menyanyi didepan kelas. Kala itu sambil ngumpet2 dibelakang rumah dia menghafal lagu itu, tentu saja hanya dengan rengeng2 takut ketahuan orang karena memang suaranya sangat menyakitkan telinga bagi yang mendengarkannya.

Pagi esoknya semua murid dipanggil maju kedepan kelas untuk bergiliran mencoba hasil kerja kerasnya seharian. Kejadian lucu2pun muncul. Ada yang cuma bertahan satu dua baris, klipuk, menyerah gugur. Ada yang mewek, mleot2 tidak karuan, termasuk dia pun gatot alias gagal total.

''Ayo.. ulangi lagi'' kata sang guru ''nanti kalau jadi pejabat biar pintar menyanyi'.
Dia belum paham makna kata2 sang guru. Baru setelah tua dia memahami arti kata ''pejabat pintar menyanyi''.

O maksudnya menyanyi bebas lo.... pada acara spontanitas.
Sang guru benar ,memang kepiawaian menyanyi bisa memberi nilai tambah tersendiri bagi seorang pejabat entah itu pejabat rt rw camat bupati sampai presiden sekalipun.

Tapi bagi si murid yang satu tadi, menyanyi merupakan beban yang sangat berat, berat sekali melebihi batu satu truk, melebihi beratnya pelajaran kimia, aljabar, civic,biologi, sejarah ataupun lainnya.

Karenanya.. keadaan itu membuat sang murid jadi benci, dendam, sekaligus takut pada sang guru, namun hasil kerja kerasnya seharian kemarin tenyata tdk mengecawakan. Dia di ganjar nilai 5,nilai tertinggi, yang seumur2 menjadi satu2nya nilai merah dirapornya.

Mendapat nilai itu rasanya dia ingin marah, ingin membakar rapotnya dengan melobangi tempat angka 5 itu. Angka lima merah yang dia rasa membuat kotor rapotnya.

Tidak pernah dia sekecewa itu. Gimana tidak seumur2 nilai rapotnya selalu angka delalapan, sembilan, minimal tujuh........ Eee mendadak ada bunga merahnya angka 5 gara2 nyanyi lagi.

Namun ahirnya dia sadar bahwa menyanyi memang penting, sepenting kimia biologi ataupun aljabar, setidaknya penting untuk pergaulan ataupun sebagai penggaotan bagi sebagian orang.
Tetapi tetap saja dia stress kalau ada acara spontanitas yang mengaharuskan dia maju menyanyi..

Pernah setelah 45 tahun berlalu dia ketemu sang guru didalam suatu acara...dan diapun harus menyanyi bersama. matek rasanya.

Menyanyi memang bukan hobinya tetapi mendengarkan lagu adalah kegemarannya
Dalam kehidupan sehari2nyapun dia kadang menanyakan pada teman2 main anaknya.
Kamu pintar nyanyi nggak? pintar menyanyi apa pintar ngaji? dengan terkandung makna tertentu dari pertanyaan itu pastinya..yang hanya dipahami para orangtua...

Lain lagi bagi para cucu. Menyanyi itu mempunyai arti lain, dikarenakan oleh sang ayah diajarkan arti yang lain. Pesan sang ayah kalau mau sesuatu harus bilang mau menyanyi biar terdengar lebih sopan apalagi kalau ditempat banyak orang.

Gara2 itu secucu cucu pernah kena marah kakeknya. Padahal dia sudah minta izin pada sang kakek.
'' Kek.... cucu mau menyanyi.......!!!''
'' Oya..sini nyanyi ditelinga kakek'' sahut kakeknya yang lagi tiduran.
eee tahunya dia langsung ... tuuuuurrr ditelinga sang kakek. Keruan sang kakek marah2 namun si cucu yang masih batita itu bengong tidak tahu kesalahannya..
Bagi dia tidak ada yang keliru apa lagi salah, menyanyi adalah bahasa sopannya pipis.. agar kedengaran halus dikerumunan telinga orang banyak .......??

4 comments:

paromo suko said...

hua ha ha ha ha
nyindirrr ni yaaa .....

Indro Saswanto said...

ach.. lagi ngudoroso saja ....
inget2 jaman noroyono.....
teriring. doa untuk ibu guru
tercinta... semoga sehat selalu dan panjang umur.

Arief Susetiyo said...

kalau menurut saya sbg player keyboard yang sering ngiringi penyanyi2 dan....penyonyo2
ada 3 type pak ustad
1.orang yang memang betul
betul tidak bisa nyanyi ,yg ciri2 nya nyebut do,re,me,fa,sol,la,si do saja sudah ...FALES.
type yang ini betul2 kalau di
suruh tampil nyanyi akan lari terbirit birit, dan kalau terus dipaksakan di suruh nyanyi ....alhasil... maaf... akan TERKENCING KENCING haha...
2.orang yang suaranya pas pas
an (dalam 1lagu yg 50%
fales).
ciri 2nya :orang ini walaupun tak di suruh tampil nyanyi Selalu minta tampil dan permintaan lagunya biasa aneh2 dan nyocokkan nadanya
lama sekali sehingga playernya
...SEBAL DEH.( tapi lain lo kalau orang cantik ha ha ..)
3.orang yg memang suaranya
enak,dan memang betul2
bisa nyanyi .
ciri2 nya biasanya tidak me-
nonjolkan diri ,tampil hanya
kalau didaulat.
penyesuaian nada dan lagu
nya dengan player cepat.
player menjadi puas dibuat
nya.( apalagi kalau cantiK dan wangi ...haha)

Indro Saswanto said...

Boleh juga proff...........
kalau saya daripada menyanyi......lebih senang menikmati penyanyinya.....☺