Sunday, August 17, 2008

121. Impèn

IMPÈN

Beberapa hari ini perasaanku tidak enak. Tidak sampai berdebar2 sih, tapi perasan terasa siak siyak. Tadi malam aku bermimpi harus pindah rumah, ke sebuah rumah kompleks perumahan yang rubes.
Tadi pagipun isteriku waktu bangun tidur cerita,kalau dia mimpi diajak seorang perempuan untuk pindah rumah ketempat yang lebih jelek dari rumah yang aku tempati sekarang. Aku tidak cerita padanya bahwa akupun bermimpi seperti itu, takut dia jadi tidak tenang, kepikiran sik ora2.
Memang minggu2 ini banyak beban pekerjaan yang membikin aku sedikit sutris.
Banyak persoalan bertumpuk2 yang harus aku selesaikan dalam waktu yang bersamaan dan kesemuanya saya harus terlibat langsung didalamnya.
Mungkin hal2 itu yang menyebabkan perasaanku berdebar2 seperti orang kelebihan dosis coffein.
Namun demikian mudah2an mimpi2 'nightmare' tadi hanya merupakan bunga2 stress saja dan bukan merupakan perlambang sesuatu yang akan terjadi pada keluargaku.

Pagi ini aku dalam perjalanan ke jogja.
sebuah perjalanan dimana aku harus siap soro, karena kereta Sancaka dan Argo wilis full booked, sehingga terpaksa pagi ini aku berangkat dengan naik kereta ekonomi Pasundan jurusan Surabaya Bandung.
Ternyata kereta inipun penuh tumplek bleg. Waduh siap2 berdiri selama 4,5 jam nih. Tapi gak apalah sekala sekali merasakan soronya tranportasi.
Jam 6.45 aku sendirian berangkat dari rumah. Distasiun sudah banyak calon penumpang setujuan denganku yang sudah menunggu kereta.
Jam7.30 kereta bergerak dari stasiun jombang dengan muatan sudah full sejak dari surabaya, penumpang banyak yang berdiri tidak kebagian tempat duduk.
7.47 sampai kertosono. Jumlah penumpang makin betambah, aku putuskan pindah masuk ke kereta restorasi. Ternyata penuh juga. Aku berdiri tidak dapat tempat duduk.
8.15 masuk nganjuk, penumpang tambah lagi.
8.45 Kelewat saradan aku baru dapat tempat duduk.
9.05 kereta masuk madiun. Calon penumpang berderet2.
Kereta berjubel kaya pindang bau2 kurang sedap betebaran.
Mulai dari nganjuk sampai madiun kereta tambah ribut karena ada anak kecil sekira umur 2th yang rewel menangis terus menerus. Segala usaha telah dicoba untuk menenangkannya, yang diblonyaki kayu putih, kasih minum air putih, susu, jajan, bujuk rayu tetap saja tidak berhasil. Mendadak ada ibu2 tua pedagang asongan yang membujuk setengah memaksa mengambilnya untuk dikeroki dengan uang logam. Masuk angin katanya. Si orangtua seperti sudah kehabisan akal merelakan anaknya dikeroki. Saya sendiri ngeri melihat anak kecil segitu dikerok punggungnya dengan uang logam sampai merah sambil anak tetap jerit2. Tetapi anehnya begitu selesai dikerok si anak langsung tidur pules. Eh manjur juga obatnya mbah dukun.
10.35 masuk stasiun sragen, penumpang lagi2 bertambah banyak. Untung tadi saya segera 'hijrah' ke gerbong restorasi, dimana penumpang tidak sampai terlalu berjubel.
Keluar stasiun sragen kereta lari sangat kencang perkiraan diatas 100km/jam. entah apa yang diburu. Suara gas kereta rasanya full dengan klakson menjerit jerit. Goyangan kereta juga minim karena gerbong ini langsung dibelakang loko.
11.00 sampai solo Jebres.
11.15 purwosari penumpang terus tambah berjejal.
Keluar stasiun kereta ngebut lagi dengan klakson bertalu2 kereta lari 100km/jam estimasi. Memang mantap, baru naik kereta rasanya, larinya boleh, walau cuma kereta ekonomi.
11.45 masuk klaten
12.15 JOGJA
Sampai disini perasaan hatiku masih tidak tenang, ada apa ya? eee tahunya dikadalin tukang taxi. Bukan masalah uangnya apalagi cuman nggo jing, tapi kadalnya itu lho yang bikin orang dongkol.
Tapi entah kenapa setelah muncul kadal itu hati jadi tenteram. Mungkin itu buah hasil nightmare semalam.

10 comments:

Mbah Suro said...

Eyang Bethoro mangkel banget ketemu supir kadal, njur ngimpi ngitungi stasiun, tapi lali kaline gak dietung.
Sepuro Eyang Pikulun....

Indro Saswanto said...

Kirang gawean mbah
Ngitung duwik pun onten sik ngetung
Ngitung putu dereng gadah
Nggihpun ngitung tasiun mon
Maju terus mbah !!

Raf said...

Pak Indro mobilitasnya tinggi sekali yaa... Jombang , Surabaya , Jakarta , Jogja , Bandung ..sampai sampai satelitku kadang tidak bisa mendeteksinya ...kecepatan posting-nya juga tinggi sampai diatas 100 km/jam dan satelitku cuma 250kbps

Selamat berkarya Pak , ... Sadewo-nya tak bertapa dulu ..

Wass
Raf

Indro Saswanto said...

Terimakasih dik
Semoga gak lama ketiban Wahyu dan tercapai cita2 adik.
Sukses selalu dan selamat berjuang.

Ninis said...

1 jam berdiri lumayan juga ya, Pak?!

Sebenernya kerokan itu bagus atau nggak sih, Pak?! Denger2, menurut medis kurang bagus karena pori2 jadi terbuka lebih lebar, tapi kalo abis kerokan kok badan jadi enteng ya hehehe... Atau karena udah terlanjur jadi sugesti di diri kita kalo abis kerokan jadi enakan?! :D

Iya, semoga nightmarenya pertanda dikadalin supir taksi, gak ada kejadian yang lebih buruk. Amin...

Btw, SMS saya gak dibalas Arindra. Entah gak nyampe atau dia gak sempet ya... Soalnya emang server di Indonesia suka error. SMS suka nyasar gak jelas kemana!

Indro Saswanto said...

mbak ninis.
Please give me your hp number via my e-mail address.
indosas@gmail.com
I'll ask rinda to send sms for U.
Thank's

paromo suko said...

woooo pantesan mimpi buruk, ternyata itu ngisarat bakal kena kadal supir taksi....

temen saya, namanya endonesa
ga pernah mimpi babar blas je,
padahal dikadalin sama kepala stasiun, masinis, tukang rem, kondektur, porter, dll sampe trilyunan rupiah bertahun-tahun ndak kroso kerri blas ki!
aneh ya

Indro Saswanto said...

Temenku si indoon sukanya pelihara kadal ijo, kadal meteng, babi ngefet, tikus, monyet, cicir, thhuyul, coro, codhot, kuwuk lsp.

Pursito said...

Mas Endro, kalau lagi sakit panas, mimpinya kok aneh2 dan menakutkan, apa resepnya supaya mimpinya yang indah2 supaya panasnya cepet turun ??

Indro Saswanto said...

Katanya sih orang ngepil, narkoba, nyabu, ngedrug mimjpinya indah2. berani mas??? He he he pasti ngaciiirr.
Mimpi jelek kadang nikmat juga, misal jatuh dari langit..... lebih enak impene daripada jatuh beneran.