Tuesday, September 11, 2007

Suatu ketika di pagi hari

Suatu ketika di pagi hari.

Hari masih gelap. Remang fajar mulai temaram. Udara kota Salatiga terasa sangat dingin menusuk sungsum dan kulitku. Kala itu bulan desember tepatnya kalender menunjuk angka tiga belas. Ahir 1969. Aku masih ber malas2 sambil melamun di tempat tidur enggan mau bangun pagi. Ah seandainya. Ya seandainya tes ku di fak kedokteran ugm bisa lolos. Alangkah senangnya jika aku diterima jadi mahasiswa kedokteran ugm yang nota bene jadi calon dokter. Ha ? Calon dokter..?? ohoy.
Sebenarnya seminggu yang lalu aku sudah diterima di FKG dan fak Farmasi UGM namun hati ini belum terasa mantap sehingga aku belum registrasi ke fak itu. Dalam hati aku masih mengharap semoga bisa diterima di FK UGM.
Ya sebuah penantian yang cukup menegangkan.karena sampai pagi ini belum juga datang surat panggilan dari fk. Aku selalu menanti dan menanti.

Di udara dingin yang makin menusuk serta selimut yang membungkus badanku aku tenggelam dalam lamunan hingga aku terlelap tidur kembali. Sekira pukul enam aku dikejutkan suara ketukan pintu yang cukup keras. Mas lik ~ mas lik. Aku dengar namaku dipanggil oleh pak Tris. Aku bangun. Diluar ada pak Tris dan seorang berpakaian putih perawat rumah sakit. Oya aku tinggal dirumah dinas kakakku dilingkungan Sanatorium ngawen Salatiga "Ada apa pak" sapaku, " Ini mas ada surat sudah seminggu di post box RS kok tidak ada yang ambil. Setelah saya buka ternyata untuk mas lilik " kata perawat yang sok jahil membuka surat orang. "terimakasih " ucap ku ber basa basi. Segera surat aku baca ternyata surat panggilan dari FK UGM.
Aku sangat gembira namun betapa terkejutku karena hari itu juga merupakan hari terahir aku harus menghadap panitia PMB. Dead line jam 11 00. lewat itu aku dianggap mengundurkan diri. Wuiihh gawat ini..
Bergegas Aku beritahu kakakku. Kebetulan dia sudah bangun. Dia juga terkejut membaca surat panggilan tadi. Segera kami berkemas dan berangkat ke Jogja. Sampai kampus Ngasem jam sepuluhan. Disana saya lihat masih banyak calon mahasiswa yang antri. Setelah lama menunggu aku mendapat giliran masuk. Diantar kakakku. Didalam ada dekan dan sekretaris serta beberapa profesor. Aku di wawancarai dan dibuka file ku. Semua memenuhi sarat. Aku diterima. Alhamdulillah.-
Selanjutnya urusan bayar membayar diselesaikan kakakku dengan prof2 bekas dosennya. Kadang2 mereka tertawa tapi aku tidak tahu apa yang di maksud. Yang aku ingat uang kuliahku 9 ribu rupiah per tahun dibayar dua kali. Ahirnya aku pulang dengan hati lega ber bunga2. Ho ee Aku jadi calon dokter ho eee.
R/w :
Indro Saswanto
4956/K

No comments: