Monday, September 17, 2007

9. Bulan Purnama di KALUKUE 1977

Bulan purnama di Kalukue
1977.


Baru tiga hari aku bekerja di Puskesmas. Malam itu bulan bundar penuh. Orang bilang bulan purnama.
Aku belum tidur. Agak aneh memang. Hari2 ini biasa hujan turun. Maklum bulan februari masih banyak hujan di propinsi ini. Sulawesi selatan. Namun malam itu cuaca agak baik. Sebentar bulan muncul tersenyum cerah dengan wajah cerah sebentar muram tertutup awam. Aku sedang duduk diteras. Menikmati udara malam. Kira2 jam setengah dua belasan. Aku amati sekelilingku disebelah kanan ada gedung puskesmas dan gedung koramil. Di sisi kiri ada dua rumah dinas perawat. Didepan rumah dinas ku terbentang sawah sampai sejauh 4 km kedepan. Juga masih didepan rumah membujur jalan makassar pare. Cukup mengerikan. Suasana sepi. Jalan keluar becek.
Dalam suasana yang begitu sepi saya lihat ada lampu sepeda motor belok masuk ke komplex puskesmas lalu menuju rumahku. Lo ada apa malam2 begini bertamu. Pikirku. Tahunya kenalan baruku yang ingin mengundang aku kerumahnya. Karena ada keluarganya yang sakit. Aku tidak bisa menolak undangan itu. Lalu aku panggil pesawat ku. Nurdin namanya-aku ajak dia menemaniku kerumah teman tadi. Ke KALUKUE nama dusun nya. Aku belum tahu dimana tempat dusun itu. Dengan naik motor dinas inpres suzuki A 100 yang masih gres aku dibonceng kesana. Setelah 2 km di jalan aspal belok kejalan makadam sejauh 3km. Baru kelihatan dukuh nya. Saat itu teman baruku tadi berhenti. Ada apa.. Pikirku. Setelah aku berhenti dia bilang." Pak maaf kita jalan kaki," E de de dee. Aku jalan kali lewat pematang sawah yang berlumpur. Aku tidak siap karena aku pakai sepatu kerja. Terpaksa sepatu di tenteng. Berjalan kira2 setengah km. Bulan tidak kompromi. Dia gelap bulan tertutup awan hujan turun rintik2
Sambil terus berjalan kedepan kali ter seok2 dalam lumpur. Ahirnya sampai juga kerumah penderita. Ternyata pasien nya sudah tua terbaring lemah. Aku mau kirim ke puskesmas tapi dia tidak mau. Terpaksa aku infus ditempat. Besok pagi nya perawatku aku suruh follow up.alhamdulillah baik-
Sewaktu pulang aku mau dibayar tapi aku tidak sampai hati melihat kehidupan pasien tadi. Jadi aku bebas kan. Paginya aku dikirimi degan 20 biji. Wah untk apa wong aku cuma berdua dg isteriku saja. Lalu aku bagikan ke pegawai2 ku.
Aku masih ingat peristiwa ini sampai kini 30 th kemudian. Aku masih terbayang ketenteraman desa KALUKUE yang bahasa indonesia nya berarti KELAPA.

No comments: