Tuesday, September 25, 2007

14. Jumpa pak Harto 2007

Jumpa pak Harto.


Baru dua kali dalam hidupku aku berjumpa dengan pak Harto. Pertama waktu aku masih tugas di puskesmas tahun 1979. Kedua dalam perjalanan Bogor Jakarta tadi malam. Setelah lengser pak Harto memang jarang muncul dihadapan publik. Tadi malam dalam perjalanan dari Bogor ke Jakarta aku bersama beliau dalam satu mobil. Dengan mengendarai Bmw warna putih setir kiri. Beliau duduk didepan samping kanan. Dikiri beliau duduk driver yang sudah lama ikut beliau. Aku sendiri duduk di samping belakang kiri bersama putra dan cucu2. Sampai kira2 setengah jam perjalanan dari bogor beliau mengajak makan di sebuah restorant yang sangat mewah. Aku sih yo monggo kerso saja. Beliau pesan makanan untuk saya. Setelah makanan datang aku terheran2. wah kok mewah sekali hidangan nya. Bisik2 aku tanya sama pak driver. Pak berapa ini harga makananku. Se umur2 aku baru melihat menu yang begitu lezat dan menggiur kan. " Iya pak ini 15 juta 625 ribu rupiah per porsi, " Haaa 15 juta.. ?. " teriakku pelan sambil Aku menutup mulut dengan telapak tanganku. takut kedengaran pak Harto. " Terus Bapak pesan apa? " pikirku. menebak2. Tentu pak Harto yang diatas itu. " Bapak pesan apa mas" aku tanya lagi ke pak driver karena tadi tidak dijawabnya.. Kemudian Pak driver dengan hati2 dan pelan2. dia menjawab per tanyaanku tsb. "eee Bapak tadi memesan tempe tahu bacem sama sayur asem" Aoow aku sangat surprise. Ternyata dugaanku meleset. Aku kira pak Harto pesan yang lebih mewah.. La wong mesankan aku saja yang 15 jutaan tentu untuk beliau yang lebih mahal. Ternyata tidak. Beliau orang yang sangat sederhana. Cukup tahu tempe dan sayur asem. Aku sampai tertegun dan kamitenggengen. Setelah beberapa lama terdiam. Aku mulai menyantap hidangan yang lezaat tadi. Wah uenak ini pikirku. Baru aku mau menyendok. sayup2 olehku terdengar suara orang berteriak2 " Pa.. Sahur sahur. " Aku terkejut. Masya Allah rupanya aku tadi bermimpi. Aku segera bangun. Sahur. Isteri ku sudah menunggu di meja makan dengan sedikit marah karena aku sulit di bangunkan. Otakku masih terbayang2 pak Harto. Orang besar.yang kaya.tetapi masih sederhana hidupnya. Aku ceritakan mimpi tadi pada isteriku. " Ah papa ini kan lapar tadi buko tidak makan nasi. Jadi mimpi yang macam2." Oke. Biar apa biar apa aku senang mimpi ketemu pak Harto. Sambil sahur aku berdoa untuk beliau. semoga Allah tetap merahmati beliau. 11Ramadan 1428.H

No comments: