Wangsit
Sudah beberapa hari ini aku tidak ada ide untuk menulis sesuatu hal didalam blog ku. Memang aku cukup sibuk ahir2 ini kebetulan ada liburan panjang di ahir pekan yang bersambung dengan dua hari libur keagamaan. Aku sekeluarga berlibur keluar kota, jadi saat ini badan cukup capai sehingga semalam aku tertidur pulas.
Didalam tidurku nampak jelas seorang kenalan warga negeri jiran yang lagi kebingungan. Dia seorang gadis yang sholeh teman kuliah anakku. Dia lagi sangat panik karena uwaknya yg bermukim di Jogjakarta sedang sakit parah, dan dia sendiri akan segera melangsung perhelatan pernikahan di negerinya. Dia sangat berharap sang uwak bisa menghadirinya karena sang pacar asli Godean. Dengan hati yang sangat galau dia menunggui uwaknya sambil mengamati tetesan2 infus yang masuk ketubuh uwak yang lemah itu. Sesekali tampak dia mengontak orang tuanya yang terus memonitor dari negeri jiran. Merekapun disana lagi sibuk rapat mempersiapkan perhelatan anaknya tersebut. Mereka sedang mencari hari yang baik untuk melaksanakan pernikahan sang gadis. Sementara itu sang paman makin kritis. Para dokterpun berjuang keras untuk menyembuhkan penyakit uwak.
'' Pak cik .. kondisi uwak makin parah, dia lagi di injection sama dokter, tensinya naik turun tidak stabil '' dia nerocos menelpon abahnya. '' Okey nanti kalau boleh encik tanyakan sama uwak kapan sebaiknya hari pernikahan encik '' jawab abahnya yang tidak tahu situasi, dia pikir kakaknya sakit biasa2 saja. Sementara sang anak tambah kacau menghadapi dilema yang sangat berat. Dia tidak sampai hati untuk menyampaikan pesan abahnya pada uwaknya yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Didalam situasi yang tegang itu terdengar telepon sang abah '' gimana? udah tanya uwak? kami lagi nunggu berita dari encik. Ini rapat boleh tertunda kalau tidak ada hari dari uwakmu ''. Alamak.. bagaimana awak mau nanya uwak.. sedang uwak sudah dekat dengan sakarotul maut. Ahirnya dia mohon saran kepada oom dan tantenya yang juga ikut menunggu dikamar itu. '' ''Baiklah kalau itu yang di harapkan dari pakcik mu, ya tanyakan dengan pelan2 ''. Sambil menangis si gadis itu bertanya pada sang uwak. '' Wak ini ada pesan dari pakcik di KL sana, suruh tanya uwak kapan atau hari apa sebaiknya awak melangsungkan pernikahan dengan bang Ahmad '' Sambil terus menangis si gadis menunggu jawaban uwaknya yang sudah berkali2 tidak sadar, sebentar baik sebentar memburuk. Tiba2 mulut sang uwak komat kamit mengucap sesuatu. Ternyata sang uwak membaca surat ikhlas '' Qul huwallohu AHad.... (Ahad.....ahad.....ahad ), Allohush shomad, lam yalid wa lam yulad, wa lam ya kullahuu kufuan Ahad.'' Semua yang hadir disitu menangis, mereka merasakan firasat kurang baik dan benar sang uwakpun memejamkan mata meninggalkan mereka semua. '' inna lillahi wa innailaihi roji'un'', yAaa uwak selamat jalan semooga semua amal baik uwak diterima Allah swt dan diampuni segala dosa2 uwak. Sang uwak wafat dengan kalimat terahir membaca surat al ikhlas, suatu ahir yang baik, husnul chotimah.
Setelah reda tangis diruangan itu mereka kembali teringat pertanyaan pakcik dari negeri seberang sana yang lagi rapat dan menunggu jawaban hari dari sang uwak. Disamping jazad sang uwak keluarga Jogja pun lagi bingung bagaimana cara memberi kabar ke negeri jiran. Ahirnya mereka sepakat sang gadislah yang menelpon kesana selain memberitahu kematian uwak juga menyampaikan bahwa hari yang dipesankan uwak (menurut ijtihat sang nenek yang juga ikut menunggui kematian uwak) adalah hari ''Ahad'' sesuai surat yang dibaca uwak sebelum wafat...
Dalam bayangan mimpi itu, tampak jelas olehku, sang nenek adalah ibuku almahumah, subhanallah ditengah buntunya ide menulis di blog ibuku pun mengirim wangsit yang sangat berbobot dan penuh makna. ''allohumaghfirli wali wali dayya warharhuma kama robbayani soghiro'' yaa allah ampunilah dosa2 kedua orang tuaku dan sayangilah beliau sebagaimana dia mengasihi aku sewaktu aku masih kecil........
Tuesday, March 25, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
Ammmmiiiiiiiiiiiiiiieeeennnnnnnnn
saja
(tidak sambil mimpi)
wah menyentuh sekali tulisannya pak dokter. ternyata selain dokter, pak indro ini bakat jadi paranormal ya?
salam
sumedi
Terimakasih dik Medi telah sudi mampir diblog saya.
Gimana kabarnya Pwr?
Salam sukses.
¿
Post a Comment