Wednesday, October 24, 2007

26. IDUL FITRI...dan SATU~SYAWAL

,
,,,,,,,,,
IDUL FITRI ,
,,,IDUL FITRI ,
,,,
Idul fitri mungkin jatuh 1 syawal mungkin 2 syawal. ,
,,,Tidak ada nash yg mengatakan bahwa idul fitri harus 1 syawal.,
,,,Yang ada IDUL FITRI harus dikerjakan kalau sudah MELIHAT Bulan. , ,,,
Untuk bisa melihat bulan secara empiris tinggi ufuk bulan minimal +/- 2 derajat. Jadi mungkin saja saat itu sudah tanggal 2 syawal.
( Tolong dilakukan penelitian angka tepatnya tinggi ufuk tsb.) , ,,,
( ini bisa dengan melakukan rukyat setiap bulan baru dan diambil ) ( nilai terendah dimana bulan bisa dilihat dengan mata telanjang )
JAMAN NABI maupun para sahabat penetapan IDUL FITRI selalu dikerjakan dengan RUKYAT.

Per DEFINISI :

1 SYAWAL ditetapkan kalau bulan sudah diatas CAKRAWALA (matahari) seberapapun tingginya meski kurang dari 2 derajat.
Definisi ini dasarnya adalah hasil kesepakatan pemikiran manusia dengan menggunakan cakrawala matahari sebagai garis NOL ambang lihat matahari dan Oleh sekelompok orang cakrawala matahari ini ditentukan juga sebagai garis NOL terbitnya bulan (walaupun dibawah nilai ambang lihat bulan).

IDUL FITRI adalah saat untuk mengahiri puasa romadhon yakni bila kita sudah melihat bulan ( isyarat nabi, melihat bulan dengan mata telanjang )
Menurut nabi genapkan puasa 30 hari kalau bulan tidak terlihat entah karena mendung atau hujan (atau ya ufuk bulan masih terlalu rendah).

Sehingga pada jaman nabi waktu bulan terrukyat mungkin saja sudah tanggal 2 syawal.( kalau 1 syawal ditetapkan dengan nol cakrawala matahari ). Ini berarti bisa saja IDUL FITRI jatuh pada " 2 Syawal."
Toh tidak masalah.
Siapa yang mengharuskan Idul fitri harus 1 syawal dengan titik 0 garis cakrawala matahari?. Apa dasarnya.. Tentu hal ini debatable.

Harus disadari bahwa memang berBEDA antara" SATU SYAWAL" dan IDUL FITRI. , ,,,

1 SYAWAL adalah urusan keduniaan yakni menentukan tanggal untuk urusan keduniaan. tentu boleh2 saja di hisab dengan garis NOL nya adalah CAKRAWALA MATAHARI ( nilai ambang lihat matahari ) , ,,,
sekehendak andalah.

IDUL FITRI adalah urusan ibadah harus sesuai PERI LAKU NABI yang mana beliau melakukan dengan RUKYAT dengan garis NOL nya adalah CAKRAWALA BULAN ( nilai ambang lihat bulan ) , ,,,
tentu ini tidak boleh sekehendak kitalah.

Di Indonesia ada segolongan manusia yang menentukan tanggal QOMARIYAH / terbitnya bulan dengan menggunakan garis NOL CAKRAWALA MATAHARI. Kenapa tidak memakai NOL CAKRAWALA BULAN..? Padahal diisyaratkan oleh nabi bahwa tanggal BULAN ditetapkan dengan menggunakan cakrawala bulan.

CATATAN :
CAKRAWALA pada hakekatnya adalah NILAI AMBANG PENGLIHAT AN.
Sebagai analog ada yang disebut NILAI AMBANG PENDENGARAN yakni 0dB yaitu suara terlemah yang masih bisa didengar orang dewasa muda. Ini BEDA dengan besaran NOL dimana tidak ada suara sama sekali.
Jadi nilai 0 ambang lihat bulan ( nol cakrawala bulan ) lain dengan nilai 0 ambang lihat matahari tenggelam ( nol cakrawala matahari).

Karenanya MUSTINYA kita KONSEKWEN kalau tahun BULAN ya pakai GARIS CAKRAWALA BULAN demikian sebaliknya yang matahari. Bukan bulan pakai matahari ataupun matahari pakai bulan.
NABI mencontohkan beliau pada hakikatnya MENGGUNAKAN CAKRAWALA BULAN.

Dengan demikian ada 3 kenyataan yang berbeda.
Silahkan anda pilih : ,
,,,
1. Idul fitri ikut 1 syawal. Artinya 1syawal di tentukan dulu ( HISAB dengan patokan cakrawala MATAHARI ) lalu idul fitri nya ikut.
Ini tidak dilakukan oleh nabi., ,,,

2. Satu syawal ikut Idul fitri. Artinya idul fitri di tentukan dulu ( RUKYAT / HISAB dengan patokan cakrawala BULAN ) lalu satu syawal nya ikut. Ini yang dikerjakan nabi., ,,,

3. Satu syawal dan Idul fitri sendiri2. Artinya "1 syawal" boleh di hisab dengan cakrawala matahari, karena hanya menyangkut urusan keduniaan. Sedangkan Idul fitri harus sesuai sunah nabi ( di hisab / rukyah dengan cakrawala bulan ) karena ini urusan ibadah. , ,,,

Kesimpulannya : TIDAK MASALAH / mungkin saja IDUL FITRI jatuh pada tanggal 2 SYAWAL ( kalau penetapan bulan baru dengan garis cakrawala matahari.) , ,,,

Memang urusan keDUNIAan kita boleh lebih pintar dari nabi tetapi urusan IBADAH tidak ada yang lebih pintar dari beliau., ,,,

Pada tahun 2007 / 1428 h tinggi ufuk bulan 0-37". Ini jelas belum bisa di rukyat karena masih dibawah garis ambang lihat bulan.
Jadi 1 syawal jatuh 12 oktober ~ ,sedang Idul Fitri 13 oktober., ,,,

SELAMAT IDUL FITRI , ,,,
" 2 SYAWAL 1428 H."
,,maaf lahir batin ,
,,,dr. H. Indro saswanto.,SpTHT. ,,,,
,,,
DISKUSI :
Sebaiknya ditentukan GARIS CAKRAWALA BULAN dan CAKRAWALA MATAHARI. , ,,,
Garis cakrawala bulan untuk perhitungan Qomariah sedang garis cakrawala matahari untuk Syamsiah. , ,,,

Garis cakrawala Bulan adalah ketinggian minimum dimana bulan mulai bisa dilihat dengan mata telanjang (sesuai jaman nabi). Atau bisa disebut nilai AMBANG LIHAT bulan.Ini bisa dicari dengan melakukan rukyat tiap bulan baru. sehingga bisa diketahui angka nilai ambang lihat bulan tsb. Dengan nilai CAKRAWALA BULAN ini dan hasil HISAB maka kita tidak ragu lagi kapan harus ber IDUL FITRI, ,
,,,
Kita tahu ada istilah nilai AMBANG DENGAR yaitu suara terlemah yang bisa didengar oleh orang dewasa muda. Yakni 0 dB. Ini lain dengan 0 tidak ada bunyi.
Demikian pula tinggi nilai AMBANG LIHAT BULAN bisa ditentukan sehingga BEDA dengan CAKRAWALA MATAHARI.Yang merupakan garis tenggelam nya matahari.

Dengan demikian bisa ditetapkan garis cakrawala QOMARIAH dimana LAIN dg cakrawala SYAMSIAH ten

No comments: