Monday, January 12, 2009

160. Burung hijau

Burung hijau

Burung2 hijau beterbangan dari dunia palestin. mereka bulir2 kecil yg sahid di medan laga. anak2 mungil yang lagi lucu2nya nampak senyum dengan kesturi darah akibat perlakuan elok ( baca ke'biadab'an ) bangsa nan beradab (sekali lagi bc biadab) dengan dukungan negara yg 'beradab' pula.

Atas kuasa Allah sifat baik (biadab) nya mereka tunjukkan sendiri. Dunia semakin terbuka matanya bagaimana 'kebaikan' dari mereka dan ke'barbar'ian dari mereka.
Burung2 kecil mereka sebut sebagai 'korban peperangan'.
Sudah sejak dulu mereka membunuh wanita nenek dan anak2 yang tak berdosa sebagai keberadaban mereka. Mereka 'bukan terorris' sekali lagi 'bukan terorris' karena memang tidak perlu ditakuti (melainkan wajib dilawan) dan bukan bangsa yang beradab karena memang 'biadab'.

Bumi palestin, kematian sahid, sangatlah dirindukan. Seorang ibu berwasiat agar dikuburkan satu liang dengan anaknya yang sahid. padahal melanggar aturan agama, tapi namanya juga wasiat, harus dikerjakan. apa hikmahnya? ternyata ketika liang lahat anaknya digali nampak jasad sang anak masih utuh, tersenyum, lengkap dengan luka tembak dan darah yang membasahi tubuhnya. Atas kuasa Allah si jenasah tidak membusuk walau telah berpuluh tahun terkubur.
Dibumi palestin banyak ibu2 yang bangga berkata 'anakku 3 orang 4 orang yang mati sahid' betapa senangnya mereka anaknya menjadi burung2 hijau penghias surga. Harta benda bukanlah suatu kebanggaan bagi mereka, tapi menuntut 'hak dan keadilan' adalah keseharian mereka, dimana rumah dan tanah mereka dirampas oleh kaum yang menyebut dirinya paling super, paling beradab, polisi (kesewenang2an) dunia. Mereka yang terampok rumah dan pekarangannya dicap pemberontak, terorris, extreemist sebagai akibat perlawanan mereka.
Syahid adalah idaman mereka.

Burung2 hijau.. sebuah impian.. bukanlah sekedar ungkapan... tetapi janji Allah yang nyata... mereka para syuhada... tetap hidup sebagai penghias surga.

12 comments:

Dee said...

Itulah bukti kebiadaban negara Yahudi,konon sebelum perang dimulai para tentara Israel di beri briefing oleh para pemuka Agama mereka yg isinya bunuhlah anak2 Palestine karena mereka kelak yg akan jadi ancaman kita masa depan.Subhanallah..

Indro Saswanto said...

astaghfirulloh......... pake doktrinnya fir'aon ya mas?!!
insyaallah nasib mereka akan seperti fir'aon juga.

Mbah Suro said...

Saya hanya bisa memohon dan berdoa kepada Nya supaya konflik kedua negara bisa segera diselesaikan dengan perdamaian, krn perang tidak akan menyelesaikan masalah. Semoga ...

Indro Saswanto said...

aamiieen....
semoga doa embah terkabul

-3- said...

semoga aja bisa damai pak,yang meninggal juga damai ,yang idup juga damai .

Indro Saswanto said...

salam damai buat mas pram

Ninis said...

Membaca komen yang pertama..
Saya sebetulnya sudah sempat bertanya2 dalam hati, kenapa korbannya banyak anak2? Kenapa sepertinya sasarannya sekolah dan rumah sakit? KEJAM!!
Trus ngobrol2 sama kakak saya, dia sempat melontarkan kata2 : kalo kupikir, mereka sengaja menghancurkan generasi muda Palestina!
Saya benar2 miris lihat foto2 baik yang tersebar di internet maupun koran2 di Austria, 90% foto anak2 terluka parah :( Masya Allah...

Jadi memang itu tujuannya ya?!
Merekalah kaum zionis penghuni abadi neraka jahanam!!!!

Unknown said...

Bagi orang yang tidak melihat kebiadaban maka mereka akan merasakan miris, tapi bagi mereka yang bersifat biadab, menganiaya dan membunuh adalah hal yang biasa itulah yang terjadi pada sudut pandang dan sudur rasa kita.

Unknown said...

Bagi orang yang tidak biasa melihat kebiadaban maka mereka akan merasakan miris, tapi bagi mereka yang bersifat biadab, menganiaya dan membunuh adalah hal yang biasa itulah yang terjadi pada sudut pandang dan sudur rasa kita.

Indro Saswanto said...

mbak ninis dan mas moko
mari kita menilai sesuatu dengan alat ukur yang diberikan Allah, karena dizaman jahiliah ini manusia sering mengukur sesuatu dengan ukuran masing2 dan semuanya mengkalim kebenaran.
apakah artinya azasi manusia kalau penggagasnya malah menjadi pelanggar nomor wahid?

Indro Saswanto said...

mbak ninis dan mas moko
mari kita menilai sesuatu dengan alat ukur yang diberikan Allah, karena dizaman jahiliah ini manusia sering mengukur sesuatu dengan ukuran masing2 dan semuanya mengkalim kebenaran.
apakah artinya azasi manusia kalau penggagasnya malah menjadi pelanggar nomor wahid?

Indro Saswanto said...

♥☺♥