Friday, September 5, 2008

126. Hati

Hati

Didalam dunia spiritual hati ibaratnya sebuah gelas berisi air. Kalau airnya 1/2 maka 1/2 sisanya berisi udara. Jika airnya 3/4 maka yang 1/4 nya udara.
Analog dengan itu, hati berisi syukur. Kalau 1/4 hati terisi syukur maka 3/4 nya dipenuhi kufur. Kalau hati full dengan syukur maka kufur terdepak keluar.
Lalu bagaimana kita bisa memenuhi hati itu biar full dengan syukur?
Hal ini hanya bisa dicapai dengan perangkat 'tiga didalam satu' atau yang lebih populer dengan istilah 'three in one'. Lalu apa itu tri in wan? Tri in wan tidak lain dan tidak bukan adalah 'iman, islam dan ichsan'.

Iman artinya percaya kepada Allah, pada kitab2 Allah, percaya adanya malaikat, percaya kepada rosul2 utusan Allah, percaya pada takdir, percaya adanya hari pembalasan.

Islam artinya kita bersahadat, bersholat, berpuasa, berzakat, dan berhaji.

Ichsan artinya kita beribadat serasa berada dihadapan Allah swt atau kita beribadat seolah2 Allah ada didepan kita.

Dengan iman, islam dan ichsan tadi didalam hati kita akan timbul syukur dan ichlas, sehingga hidup kita akan tenang tenteram dan damai, sedang rasa kufur akan tersingkir.

Demikian suatu resep dari Allah yang sangat murah, tidak perlu kita bersusah2, membeli obat penenang dan buang2 uang. Kita cukup beriman, berislam dan berichsan, hidup jadi tenang tenteram dan damai.
Damai diacherat dan damai dibumi.
Insyaallah.........

Semoga hati kita akan selalu dipenuhi rasa syukur dan dijauhkan dari rasa kufur..
Amiiiiiiiien..

6 comments:

Ninis said...

Amin ya Rabbal 'Alamin...

Terima kasih nasihatnya, Pak :)
Saya setuju banget dengan apa yang Bapak tulis...
Kalo hati dipenuhi rasa syukur, maka kufur akan terdepak!
Semoga kita termasuk orang2 yang bersyukur... karena tidak ada sesuatu pun yang bisa kita sombongkan. Semua milik-Nya dan akan kembali kepada-Nya.
Bukan begitu, Pak?! :)

Indro Saswanto said...

Tul sejuta persen mbakNinis.
Memang kita ini tidak patut sombong. Kalau kita lihat kebelakang kitapun terbuat dari 'setitik darah' yang kalau dijualpun tidakada yang mau membeli bahkan disgasting.
Lalu apa yang mau disombongkan.
Demikian pula nantinya jazad kita pun jadi busuk menjijikkan jadi makanan lalat dan semua orang lari menutup hidungnya.
Patut sekali kita bersyukur.. dari benda yang begitu hina kita dicipta menjadi machluk yang begini sempurna.
Alhamdulillah....

Mbah Suro said...

Suka dan duka adalah karunia Nya, setiap saat, setiap hari kita patut bersyukur, karena masih diberi nafas kehidupan. Tulisan Pak Uztad jadi bahan renungan untuk kami.

Indro Saswanto said...

Terimakasih mBaah. Nih pak Ustadz juga lagi merenuung. Lagi menikmati segarnya oxygen, gratis lagi, coba beli wah yo gak kuwat duwike.

Pursito said...

Sejauh ini saya baru bisa mengucapkan "SYUKUR", tapi emplementasinya masih NOL besar, mudah2 an kalau disiram terus rohani kita menjadi sejuk, Amiiiien.

Indro Saswanto said...

Mas sito
insyallah mas...kita makin umur tambah syukur.