Tuesday, July 29, 2008

113. Argowilis (2)

Argowilis 2

Kali ini saya akan menulis laporan perjalanan situasi bentangan alam sekitar jalur perjalanan kereta argowilis dari Jombang sampai Bandung.
Lepas dari setasiun jombang jam 8.30. Begitu masuk gerbong nomer 2 kursi 10AB..... Waduh gerbong sangat pengap, Ac setengah hidup, hawa dinginnya sudah tidak terasa. Seperti Ac kehabisan freon. Kontan banyak terdengar orang2 bersin bersautan. Sungguh tarip tiket yang tidak sesuai dengan jasa yang diberikan. Tapi lupakan saja deh hal itu memang perkereta apian dinegeri kita masih begitulah.
Melintas sungai Brantas di Kertosono nampak airnya tinggal sedikit jernih mengalir pelan.
Jombang, Kertosono, Nganjuk, Madiun kanan kiri jalur kereta kering kerontang, Sungai Madiun yang sering banjir juga hanya ngecembeng dengan air yang loyo. Demikian pula Bengawan solo airnya tinggal ditengahnya saja sehingga Helikopter2 parkir ditepi sungai tidak digunakan lagi. Sampai Solo Klaten Jogja, Kali Progopun air nampak jernih ditengah mengalir tenang.
Solo Kutoarjo perjalanan sangat lancar karena disini jalur kereta sudah dobel track.
Jam 12.45 masuk stasiun Tugu Jogja.
Begitu mengijak daerah Bagelen sawah nampak gundul selesai dipanen.
Jenar, Montelan,kutoarjo kering namun pedesaan masih terasa hijau segar.
Jam 14.00 sampai stasiun Kutoarjo.
Barat kutoarjo mengagumkan saya, air disawah masih berlimpah. Tanaman padi nampak menguning tidak lama lagi akan dipanen. Sungai Jali, Luk ulo masih penuh air hijau kekuningan menandakan masih banyaknya mengandung humus. Teruss sampai Kebumen sawah nampak bak hamparan permadani kuning nan hijau. Desa2 masih segar daun2 pisang kelapa menghijau. Tampak pohon2 mangga mulai berbunga tahap ke 2 dimana tahap ke satu sudah mulai masak di ahir Juli ini.
Sepanjang perjalanan nampak tumbuh tumbuhan baru yang menjulang kelangit dari buah2an telkomsel indosat dsb.
Mendekati kebumen sawah sudah selesai dipanen. jerami2 dibakar disawah dan akan menjadi pupuk. Sebagian lahan ditanami kacang tannah dan baru mulai tumbuh. Kehidupan masyarakat nampak tenang tenteram sebagai umumnya suasana pedesaan sehabis panen...
Tepat pukul 14.56 kereta masuk terowongan Ijo selama kurang lebih 1 menit dengan kecepatan 70 km/jam. Suasana mendadak gelap dan hening. Keluar dari terowongan nampak rumah2 yg relatif pendek dan banyak rumpun2 bambu dan tepi jalur kadang dipagari tebing.
Udara sore terasa mulai panas. Ac kereta tidak mengatasi lagi, terpaksa saya membuka jaket.
Seperempat jam dari terowongan sawah menghijau lagi namun udara semakin panas.
melintas jalur nampak saluran irigasi yang sangat bagus, besar diplengseng semen batu, air melimpah rupanya ini dari waduk sempor.
Jam 15.15 masuk stasiun Korea (kroya).
Barat kroya daerah Sikampuk petani sedang memanen sawahnya air masih berlimpah, sejauh mata memandang sawah tampak menguning.
Sesampai Maos, sungai Serayu masih menggenang tinggi membawa kesuburan luar biasa didaerah ini.
Jam 15.47 masuk daerah berbukit dengan tanamam jati emas setinggi 2-3 meteran.
Kebarat lagi nampak kebun karet yang merangas daunnya kurang sedap dipandang mata. Lepas disana masuk lagi daerah persawahan yang luas sedang mulai berbunga.
jam 16 sampai didaerah dimana sangat banyak pohon kelapa yang begitu hijau masih pendek muda dan berbuah lebat.
16.12 masuk Sidareja daerah yg subur mirip Klaten dengan padi mulai berbunga.
16.20 sampai di Cipari tempat yg subur juga.
Kebarat mulai kering habis panen.
Rumah penduduk banyak dari anyaman bambu serta rendah2 khas rumah di pegunungan.
16.28 tiba di Meluwung nampak banyak kolam ikan.
Mendekati banjar ada sungai besar kalau tidak salah Citanduy airnya bersih tenang kehijauan mengundang keinginan untuk memancing. Pedesaan disini biasa2 saja. Perjalanan melambat karena ada perbaikan rel.
Mendekati Banjar pengairan bagus lagi kolam2 ikan terawat. Saluran2 air disemen, bersih, air mengalir deras.
16.53 masuk stasiun Banjar.
Terus kebarat mulai menanjak pegunungan, matahari mulai gelap. Perjalanan lancar jarang berpapasan kereta. Kanan kiri berpagar tebing atau bertepi jurang.
17.25 tiba di kota Ciamis. Kereta mulai terasa sedikit dingin. Kereta melintas diatas jurang yang sangat dalam sekitar 50 meter saya cukup ngeri memandang ke bawah.
17.45 masuk Tasikmalaya.
Maaf laporan hanya sampai disini.
18.35 di malangbong....
20.30 Tiba di setasiun Bandung.
Argowilis 29 juli 2008.
menuju kancah Pit Perhati
Hyatt hotel.

8 comments:

paromo suko said...

"kecepatan 70 km/jam"
lho? bapak di cockpit? sama mase inis?

Indro Saswanto said...

trims.
info dari pak 'dektur
ketoke kok logis, dowone kira2 1,25km
Gak percaya ? silahkan ukur pakai kilan......... hehe

Ninis said...

Membaca gambaran kota2 (atau desa2?!) yang ditulis Pak Indro jadi kangen ama Indonesia Raya Tertjinta :)
Such a beautiful country ..

Pursito said...

Selamat menikmati Perjalanan kereta, memang betul, daerah purworejo selatan saat ini selesai panen, tanahnya kering tidak ada air, kalau daerah kebumen air masih melimpah, irigasi lebih bagus. Semoga sukses. Jakarta, 31 juli 2008

Mbah Suro said...

Aku heran dari Jombang sampai Bandung apal semua stasiun yang kecil-kecil, padahal gak bawa catetan lho.
Satu lagi, begitu lihat Kali Citandui kepingin mancing, padahal aku ngarep-erep pingin "adus kali" karena "gerah" AC nya setengah hidup.
Ampun Eyang Bethoro....

Indro Saswanto said...

* Ninis " Lebaran pulang kan? "
* Mas sito " Gimana lebaran kita kopi darat sambil lomba mancing? " Salam sukses juga.
* Mbah Suro " kita manfaatkan teknologi dong.
Maaf lahir bathin, mumpung durung kedisikan".

paromo suko said...

mbah, niku nulise ngangge cupu manik astaglinuk

Indro Saswanto said...

Cupumanik nya mau saya buang di citanduy takut kalau mbah suro njegur. Takut nungul2 medeni bocah soale jenggot karo brengose tambah.
Pripun mbah?