Monday, July 7, 2008

105. Polisi

Polisi

Kadang dia merasa iba melihat polisi yang sedang bertugas berhujan2an atau berpanas2 kena teriknya matahari ditengah kepulan asap kendaraan bermotor.
Tapi kata temanku yang kebetulan jadi polisi '' azh itu mah sudah tugas kami jadi itulah resiko jadi polisi ''

Kadang dia sebel kalau bertemu polisi karena kena tilang.
Bagaimana tidak sebel perjalanan terganggu belum lagi harus menyelesaikan urusan denda, pengadilan dan lainnya. Lebih senenglah kalau bisa jangan sampai kena tilang atau kalau bisa ya selesaikan urusan ditempat pelanggaran.
Kata temen yang jadi polisi ''kami juga sebel kenapa para pemakai jalan tidak mau berdisiplin''

Kalau aku sih lebih sebel lagi kalau melihat Bus2 besar yang dengan seenaknya melanggar marka jalan dan menyalip deretan2 mobil yang sedang berjalan bertertib ria. Seolah dia tidak takut polisi.

Kadang dia bangga melihat polisi yang berbadan tegap2 berseragam rapi dan bersikap santun kepada masyarakat yang lagi butuh pertolongan dan perlindungannya.
Kata temanku yang polisi ''memang kami bertugas sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat yang setiap saat siap membantu jika diperlukan''

Kadang dia takut kalau bertemu polisi yang lagi melakukan sweeping padahal surat2 lengkap, sim stnk juga dibawa.
Takut barangkali ada hal2 kecil yang terlupakan. Mungkin Nopol yang tidak standard, atau spion hilang, lampu tidak nyala, kaca film terlalu gelap, tutup pentil yang hilang dll.
Kata teman ku yang polisi ''kenapa takut kalau memang semuanya lengkap''

Kadang dia ngeri kalau melihat polisi berbenturan dengan mahasiswa. Mereka anak2 bangsa kenapa mesti penthung2an sampai kepala bocor, diseret di tonjok.
Kata temenku yang polisi ''itu sih kami hanya mempertahankan diri''.

Dia menangis kalau melihat ..................
Dia terkagum2 kalau melihat .................

Kata temanku .........'' ah biasa saja kok gak ada yang istimewa ''
Nah lu bener kan ?

4 comments:

paromo suko said...

karena polisi juga manusia, maka terdengar pula keluhannya:
pahami kedudukan saya

ya,ya, saya ingin memahaminya, tapi kadang kok amat sulit ya

di mananya?

nah begini: urusan saya, saya bawa ke anda karena anda ditugasi oleh negara untuk mengayomi saya,
tapi jangan urusan anda dibawa ke saya karena saya tidak ditugasi untuk itu...

Indro Saswanto said...

Haa ha ha ilmu customer service nih. barusan saya alami peristiwa sama yg menyebalkan.
Saya kemarin keklinik spesialis mobil saya. sudah satu jam saya belum terlayani dg baik. Terpaksa saya sedikit marah dan sang boss turun sehingga saya terlayani dg sangat memuaskan.
Yang jadi masalah karena bagian front desk tidak menyelesaikan persoalan keluhan saya tetapi dia malah menyodorkan keluhan2 yang saya terpaksa mendengarkan, yg karyawan banyak cuti, yang harus naik turun, dikejar laporanlah.
Sebel saya mendengarnya apalagi dia tidak berani menjamin keberhasilan perbaikan audio mobil saya.
Padahal setelah ditangani sang boss tidak sampai setengah jam sudah beres cuman di reset saja dan kembali seperti semula.
Jadi betul eyang begawan Paromo bahwa customer service ada ilmunya, maklum ujung tombak sih.
Trims mas. Wass

Ninis said...
This comment has been removed by the author.
Ninis said...

Hehe .. polisi juga manusia. Tapi seringan jadi manusia menyebalkan yang sok galak!
Kalo nilang biasanya minta dibayar di tempat jadi gak perlu ke pengadilan. Itu kan korupsi?!
Wibawanya jadi hilang dehhh..