Thursday, July 24, 2008

111. Jatuh

Jatuh

Beberapa kali dalam hidupnya dia jatuh.
Pertama ketika dia kelas satu SR. Ketika itu dia lagi bermain manjat pohon sawo setinggi dua meter. Sebenarnya dia sudah familier dengan pohon itu. Hampir tiap hari dia memanjatnya. Karena terbiasanya itu dia teledor sehingga tergelincir dan jatuh ketanah. Dia ingat betul kejadian itu. Ketika jatuh dia tidak bisa menangis tenggorokan rasa tersumbat. Mulut berteriak tetapi tidak keluar suara, kamisesegen, saking terkejutnya. Ternyata tulang selangkanya retak dan butuh beberapa hari tidak masuk sekolah.

Peristiwa kedua ketika dia kelas tiga SMA. Sore2 ketika itu dia main sepedaan didepan rumahnya yang kebetulan jalan aspalnya barusan diperbaiki dimana masih bertaburan kerikil2 kecil becampur pasir. Waktu itu belum ada model hotmix jadi setelah aspal dituang lalu ditaburi pasir. Kebetulan jalan didepan rumahnya itu berbelok dan turun tajam. Dia berboncengan dengan anak tetangganya, naik keatas, dan ketika turun jalannya kencang sekali. Karena yang dia bonceng anak kecil dan ketakutan maka dia bergerak2 sehingga keseimbanagn hilang dan jatuhlah mereka. Lumayan sepuluh hari tidak bisa sekolah. Maleolus lateralis dan calcaneusnya retak. Bukan main sakitnya. Sampai kinipun kalau dia loncat2 masih terasa njarem.

Jatuh yang ketiga ketika dia sudah kuliah di tingkat tiga. Waktu itu dia naik motor suzuki trail. Motor dia geber di jalan tanjakan mau masuk rumahnya. Deket pintu masuk rumah gasnya dia lepas full. Ternyata mesin motor trail melakukan engine break begitu kuatnya bagai ngerem mendadak. Motor terjungkal kedepan dan diapun terpelanting mendahului sepeda motor tersebut. Kacamata terpental pecah. Helm? ach saat itu belum musim orang pake helm. Belum ada kewajiban memakai helm. Lagi2 dia harus ngandang dirumah selama seminggu kerana luka2nya.

Peristiwa keempat terjadi ketika dia bertugas di Sulawesi selatan. Dengan motor suzuki inpres, lagi2 suzuki, dia sore itu pergi kekota. Maklum dia bertugas di pedalaman sepuluh kilometer dari kota. Ketika itu maunya jalan sore2 berbonceng dengan mantan pacar. Berduaan karena memang masih manten anyar. Dari arah depan terpancar sorot lampu mobil yang membuatnya silau sehingga tanpa diduga2 motornya yang masih gres itu menabrak tumpukan batu yang sampai memenuhi separuh badan jalan. Gilaaa. Gedubrak dia jatuh untung isterinya tidak luka sedikitpun tapi dia terpaksa istirahat dirumah selama dua belas hari kerana kakinya luka dan keseleo.

Seminggu sebelumnya dia juga ketiban apes. Kira2 jam lima sore dia berbonceng dengan cewek cantik ( isteri yg setia ) mau jalan2 kekota cari lauk. Belum jalan satu kilometer dari rumah dinasnya dia berpapasan dengan mobil pikup. Daannn cprottt telethong kerbau yang ditempat tugasnya disebut taik tedong nyemprot baju mereka. Sial bener....... dia putar balik pulang dan langsung keramas. Waduh baunya... sampai sekarang kalau dia ingat peristiwa itu hidungnya rasa2nya masih ambu2nen.........☺

10 comments:

paromo suko said...

yang bagian jatuh hati, pasti lebih menarik kalau juga diceritakan

Indro Saswanto said...

Waow kalau bagian ini jatuh bangun pokoke babak belur. Sudah dimasukkan recycle bin.

paromo suko said...

recycle bin? direstore dulu, yah
terus ditambah bagian jatuh cinta! :):):)

Indro Saswanto said...

ihik2x
ah bisa bikin besar ke'malu'an

Mbah Suro said...

Sampai tiga kali tak baca (isteri yang setia) tak kiro Isteri yang ketiga. He 3x mana berani....

Indro Saswanto said...

Ampun mBah.... satu saja nggak habis2 kok....

Ninis said...

Hehehe .. Bu Indro memang cantikkk :D

Kayaknya di Jombang istri orang penting yang paling cantik deh!
Salam buat Bu Indro ya, Pak :)

Indro Saswanto said...

Trims mbak Ninis
Salamnya saya sampaikan ibu.
Salam juga untuk keluarga disini.

Pursito said...

Memang sering ada kejadian yang susah dilupakan, seperti dalam cerita ini, cuma panjat pohon sawo 2 meter kok jatuh. Tapi ada satu hal yang dia lupa. Dia lupa, kenapa kok jatuh melulu, dasar Nasiiiib. jakarta, 31 juli 2008

Indro Saswanto said...

Untungnya dia tidak pernah jatuh "pailit"............
lagi2 nasiiib.