Friday, November 30, 2007

32. KOTA~KOTA (part 2)

2. SALATIGA

Kota Salatiga terkenal sebagai penghasil susu,pisang,duren-petruk,klengkeng,jambu-kluthuk,nangka,abon,kripik-paru dan tinting-gepuk.
Kota ini dingin. apalagi kalau lagi musim bunga kopi luar biasa dingin nya. dijamin anda tidak berani mandi pagi dengan air dingin.
Anda masih ingat Kopeng? Tempat wisata kuno yg dibangun sejak jaman belanda. Disana ada kolam renang dan jalur jalan setapak untuk naik kuda. Kalau hari libur ramai wisatawan, utamanya di hari minggu. banyak dijual kol wortel tomat cabe dan lain2 sehingga para wisatawan sering memborong sebagai oleh2 karena murah. Juga ada jagung muda ,sate dll sebagaimana layaknya tempat wisata gunung.
Di kota Salatiga... sepanjang pertokoan jalan jenderal Sudirman kalau malam banyak dijumpai pedagang ronde. Minuman ini cocok untuk menghangat kan badan dan sangat nyaman kalau diminum pada waktu musim2 hujan.
Di jalan ini juga terdapat gedung bioskop Rexa namanya. Sekarang entah masih survive apa tidak kebetulan aku sudah lama tidak mengikuti perkembangan kota ini.
Aku saat itu sekolah di SMA negeri di jalan kesatrian dekat tangsi tentara. Didepan kelas ada lapangan basket dimana aku pernah jatuh kulitku beset sangat perih karena lapangan terbuat dari semen. Didekat sekolahku terdapat toko buku ''Menara'', kalau lagi pas istirahat aku biasa kesini baca buku2. atau mencari kebutuhan2 sekolah.
Kota Salatiga lingkupnya sangat kecil. Rasanya tidak ''nges'' seperti Purworejo. Kota ini sebagai kota persinggahan saja. tidak tertata sebagaimana kota yg berkiblat pada pola kerajaan. Memang kota ini lebih sebagai kota belanda kota kecil meriah atau kota modern. Alun2nya kurang berwibawa. Tidak ada yg menarik bagiku selain wedang ronde nya.
Dikota ini juga terdapat pemandian yg terkenal, walau jelek, namanya Kalitaman. Rasanya aku pernah sekali kesana.
Ahir2 ini Salatiga berkembang pesat dengan beberapa hotel yg modern. Sebagai kota perlintasan kalau lebaran sangat padat sehingga jalanan macet sampai ber jam2.
Pasar Salatiga terletak di tengah2 kota. Mungkin merupakan pasar yg memegang rekord kebakaran. Entah sudah berapa kali pasar ini terbakar sehingga jalan didepannya selalu padat karena terganggu pembangunan.
Tidak jauh sebelum masuk kota terdapat danau yang dikenal dengan nama Rawa pening. Gak tahu kenapa pening kok bukan bening memang airnya butek jadi tidak cocok kalau bening atau mungkin bikin pening karena banyak enceng gondoknya. Dari rawa ini airnya dimanfaatkan untuk PLTA di daerah Tuntang.
Sewaktu sekolah aku sering bermain2 kesana sekedar hura2 atau memancing ikan.

2 comments:

paromo suko said...

sebelah timur rumah pak wali, ada rumah makan masakan cina, kalo malam hari rumah makannya tutup, ganti acara bakul tongseng kambing. ngelesot di tikar rombeng yang sudah bolong di sana-sini, tongsengnya panas dimasak di atas anglo,
minta cabenya banyak, tapi musti sabar ngantri karena masaknya sepiring-sepiring, jadi kalo datang berlima kudu sabar, bisa-bisa setengah jam lagi baru bisa makan, sementara yang lain udah selesai, kepedesan.
enak lagi,
mie soa babat, wuiiihhh, sedaaap.
mau njajal kesaktian lain ?
mie goreng dan nasi goreng trotoar depan gedung diklat propinsi, sebelah skkp lor jam prapatan dekat tongseng. wuuuenak mas. itulah salatiga, di mana bermukim bu daandel, maminya paula.
bravo paula, di mana kau berada?

Indro Saswanto said...

We lha ...... kok gak pethuk aku mas... jebul blusukane podo. he he.......