Thursday, June 4, 2009

169. Titel / gelar

Titel / gelar

Masyarakat kita hingga masa kini masih sangat mengagung2kan gelar. Hal ini sudah berlangsung sejak jaman kolonial, dimana seseorang yang menyandang gelar entah gelar kebangsawanan ataupun gelar akademik mereka sangat dihormati dan disanjung2. Tak heran... oleh karena itulah orang berlomba2 mencari gelar bahkan tak segan2 membelinya atau malahan lebih jauh lagi memalsukannya. Memang perbuatan2 tidak terpuji itu hanyalah merupakan ekses dari keadaan diatas namun ahir2 ini cukup merisaukan atau paling tidak membuat banyak orang memprihatinkannya. Bayangkan hanya dengan cara2 instan orang dengan mudahnya mendapatkan gelar (akademik) yang begitu bergengsi mulai S1 S2 bahkan S3 malahan kalau saja ada S7 pun mungkin akan bisa diperoleh dengan mudah.
Dengan semakin carut marutnya dunia per'gelar'an tadi gimana ya kalau yang namanya 'gelar' atau 'titel' itu dihapus saja dari bumi nusantara ini?.
Suatu hal yang mustahil. Tapi nampaknya kalau hal ini terlaksana maka orang tidak perlu lagi gagah2an dengan gelar dan pada ahirnya orang tidak akan mengejar2 gelar lagi dengan cara2 yang tidak terpuji dan tingkat pendidikan akan berjalan lebih baik lagi. Buktinya pendidikan setingkat SD SMP SMA yang notabene tanpa gelarpun berjalan baik sebagaimana mestinya.
Juga menjadi pertanyaan kita semua... utamanya saya... Mungkinkah persoalan2 gelar itu tadi merupakan gejala 'kenakalan' orang tua?, ( karena pelaku2nya rata2 adalah para orang tua yang sudah mapan serta mempunyai pekerjaan tetap)... dan dipenutup tulisan ini muncul pula uneg2 dalam hati saya.... Kalau saja dinegeri ini ada UUaG atau UU anti gelar maka..........

18 comments:

bisnis dari kamar said...

cuma googling aja bisa dapet ini pak:


Anda Butuh Ijazah S1 kami Bantu

Anda mau caru kerja atau mau naik jabatan terbentur dengan latar pendidikan yang tak memadai atau mau kuliah tapi terbentur oleh waktu. kami bantu dengan ijazah S1 ekonomi Ban PT. (Resmi). Info harga dan wisuda. Hubungi kami di 081 394 81*** atau email: ra****_sembilan@yahoo.com

Indro Saswanto said...

Mas eko juli
Allah maha tahu ya, dengan keinginan manusia.. makanya biar adil nanti semua dianugerahi gelar...alm... alias " al marohum".. dan mau ndak mau mesti kita terima.
wass.

Mbah Suro said...

PR untuk Depdiknas, sudah bukan rahasia lagi S1 sampai dengan SSS.... bisa didapat dengan mudah asal ada fulusnya.
Orang diluar kratonpun masih ada yang ingin mendapatkan Gelar kebangsawanan.
Semua bisa diatur....

Indro Saswanto said...

Kulo nembe pados gelar setunggal malih. "mbah" kangge nglengkapi gelar " dik, mas, om, pak" ingkang sampun dangu kulo sandang. mugi saged lulus.

paromo suko said...

tahun 60-an, majalah panyebar semangat
ada iklan yang menawarkan untuk seseorang bisa mendapat gelar raden (R), raden mas (RM), dengan ongkos tertentu

adik saya komentar:
kalo cuma pengen dipanggil DEN, cukup pake duit limapuluh perak, kasih ke wong ngemis di standplaat

deeen, nyuwun paring-paring, deeeen.....

Ki Ageng Similikithi said...

Waha kalau mau akreditasi gelar Ki Ageng dari mana ya? Jaman sekolah dulu guru guru saya pakai gelar Ki. Tetapi sok disrempetkan kemaKI.

Kalau ada yang mau jual gelar bisa pasang iklan " Dijual gelar tambahan. Dijamin pasti mendatangkan rejeki dan meningkatkan syahwat. Beli dua dapat tiga. Sertifikat diantar sampai rumah. Tidak majas uang kembali"

Indro Saswanto said...

Kanjeng begawan ngatos2 lho, siang ngaturi 'den' bengine manggil 'mas'....
bisa gawat.

Indro Saswanto said...

Jaman jo mbejujo kata 'Ki' dari asal kata 'kyai'.. jadi Ki Ageng yo Kyai Besar atawa Ulama Agung.. Waduh akreditasinya jadi repot Ki.
Kalo teka teki iklan nya....... nyerah deh Ki.
Wass.

mawaradi said...

Salam kenal eyang, saya Purwito/mbah Pur.Saya bekerja sebagai guru smp yang berdomilsili di surabaya.Jika Allah mengijinkan 3 tahun lagi pensiun.Seratan panjenengan, memberi semangat saya untuk menjalani hidup ini.

Indro Saswanto said...

Mas Pur
Salam kenal juga. maturnuwun kunjungannya, blog panjengan ingkang nguri2 boso jawi ugi sae sanget... sumonggo dipun lanjutaken, tamtu sanget migunani dumateng generasi mendatang.
Wass.

Sugeng Kariyodiharjo said...

Menawi wonten UUaG utawi Undang-undang Anti Gelar cetha boten pajeng. Boten angsal "pengikut". Jalaran menika nyalahi kodrat. Tiyang menika kodratipun "ingin tampil beda". Cobi kemawon menawi tiyang sadonya menika ngagem rasukan abang kabeh, utawi ijem sedaya, utawi pethak sedaya, panjenengan rak bingung ta? Mila ingkang kedah dipun perdi anggenipun pados gelar menika kanthi cara menapa? Awon utawi sae. Ning, donya isinipun rak namung werni kalih, sae-awon, awan-bengi, lanang-wadon lan sak lajengipun. Kadospundi panjenengan ???

Indro Saswanto said...

Makaten to pak Ugeng. pramilo tiyang puniko aneh. diparingi isi malah milih kulit, menawi sampun pikantuk isi lali kulitipun.
Wassalam.
Komodo varanusipun kok dereng netes malih?

Purssss said...

Kabar Baik Untuk Mas Indro,

Pada tgl 5 agustus 2009, Mas Indro dapat salam dari Pak Mardji, yg pernah mas Indro tulis, beliau tinggal di daerah Petoyan parang tritis, beliau masih sehat wal afiat.

Indro Saswanto said...

Alhamdulillah
beliau seorang guru yang baik dan penuh dedikasi. telah banyak mencetak anak didiknya menjadi orang yang pandai.
Sembah sungkem katur beliau.
Wass.

Raf said...

Pak Indro ..aku sdh nge-blog lagi..jumpa lagi nih di orbit..

salam

Indro Saswanto said...

lho kok ngeblog lagi
siapa yang ngeboom
lho siapa yang ngebom
kok aku yang bau
salam jumpa....lagiii

Anonymous said...

Memperihatinkan memang dunia pendidikan kita. Begitu mudahnya orang membeli gelar seperti itu. Kalau dirunut2 ujung2 adalah individu yang kurang sejahtera. Intinya pada duit. Orang butuh duit apa aja dijual, termasuk gelar.

Makanya dengan adanya hal seperti itu, maka perusahaan/organisasi/institusi sudah mulai berhati2 untuk menerima ijazah2 dari universitas yang sekiranya tidak terkenal. Dan berujung pada tidak punya daya saing atas lulusan dari universitas kacangan tersebut.

Resiko hidup di suatu negara yang masih berkembang ya fenomena seperti ini selalu ada. Apa2 ujungnya adalah DUIIIIIIIITTTTTTTT

Salam kenal dari kami. Kapan2 mampir ke blog kami

Indro Saswanto said...

Selamat datang dan salam kenal 'anak muda dari bayan' yang baik. Semoga senang berkunjung di blognya eyang.
Wass Selamat berjuang semoga suksess.......meraih masa depan..