Thursday, February 28, 2008

66. Budaya malu

Budaya malu

Terkisahlah cerita dinegeri nun jauh di timur sana dimana penduduknya sedang mencari identitas diri. Sebenarnya bukan mereka tidak mempunyai identitas diri tetapi entah sudah bosan dengan dirinya, ataukah dia ingin meniru, mengidentifikasikan dirinya kepada bangsa lain yang menurutnya sudah maju.
Padahal sebenarnya yang dicontoh tidak lebih baik daripada yang mencontoh, apalagi dari segi agama ataupun moralitas.
Se suatu contoh yang berbasiskan kepada ke''manusia''an, demos, dimana lebih banyak menuntut hak daripada kewajiban. Nafsu2 ego bahkan id menjadi sangat dominan dibanding superego.
Keadaan itu membawa dia yang tadinya adalah bangsa yang santun, berintegritas, punya rasa malu yang tinggi, berubah menjadi bangsa yang beringas nyaris tanpa tata kerama, jauh dari rasa malu baik dalam polah tingkah ataupun perbuatan. Menjadi bangsa yang sak karepe dewe tidak bisa mengatur dirinya sendiri, apalagi diatur orang lain, bangsa yang amburadul, egoistis, individualistis dan materialistis, bangsa yang sedang merusak dirinya sendiri.

Pertanyaannya, apakah untuk menjadi baik -sesuatu bangsa - harus menjadi rusak terlebih dahulu?

Mungkin memang harus demikian takdirnya, siklus duniawi, baik, rusak, kembali baik, rusak lagi dst...... Manusiawi, jika suatu bangsa ingin selalu berubah, tetapi karena yang membimbing hanya akalnya saja, tanpa bimbingan mental yang memadai, tidak ada yang mengarahkan, agama dilupakan, sehingga keadaan yang terjadi tidak seperti yang diharapkan, bahkan amburadul, timbul kesemerawutan dimana2.

Ibarat air yang sedang berguncang kesana kemari, menurut kodratnya dia nantinya akan mencari keseimbangannya sendiri. Semoga saja... tidak malah mawut tumpah kemana2, apalagi sampai mengalir ke tempat titik nadir, mencari titik yang terendah, dimana nantinya tentu akan sulit, membutuhkan energi yang sangat besar, untuk memompanya keatas, untuk mengembalikan pada keseimbangan, pada achir posisinya yang terbaik.....

Sudah berjalan satu dekade bangsa itu ingin keluar dari masalah yang melilit dirinya, tetapi nampaknya masih jauh dari harapan bahkan persoalan makin ruwet, makin semrawut, makin tidak teratur dalam segala hal.
Para pemimpin para pemegang kekuasaan masih saja tidak merubah visi, rakyat tetap dikesampingkan, kepentingan pribadi masih sangat menonjol sehingga kebobrokan2 demi kebobrokan nampak dimana2.
Peribahasa jawa '' becik ketitik ala ketara '' sudah menampakkan dirinya. Pada bangsa itu mulai tampak pemimpin yang memang memimpin dan pemimpin yang hanya mencari keuntungan pribadi. Ironisnya justru kelompok yang terahir tadi yang lebih banyak. Korupsi makin menjadi, kolusi dan nepotisme bukannya berkurang. Padahal semangat reformasi kala itu menggebu2 mau memberantas yang namanya KKN tersebut.
Entah kapan bangsa itu bisa keluar dari masalah yang membelitnya. KKN sudah menjadi budaya, tidak lagi merupakan hal yang memalukan, justru merupakan suatu kebanggaan dan dilakukan secara terang2an secara berjamaah, tidak menjadi sesuatu yang rahasia lagi.

Budaya malu sudah hilang........ sesuatu yang sangat mahal harganya, sesuatu yang dapat mecegah perbuatan2 dosa dan tercela.
'' malu sudah hilang ''.........
Mungkinkah bangsa itu-pun akan hilang?

Tuesday, February 26, 2008

65. Udan dueres

Hujan luebat

Sore itu dia sedang duduk seorang diri diberanda belakang rumahnya. Dia lagi menikmati hujan yang sedang turun dengan lebatnya. Saking lebatnya untuk berbicara saja dia harus berteriak padahal dia hanya berbicara kepada dirinya sendiri. Memang luarbiasa hujan kali ini. Dia membayangkan bahwa suara yang dia keluarkan harus melebihi 70 desibel, tanpa itu dia tidak akan bisa mengalahkan orkestra dentingan air yang menghantam benda2 apa saja.
Ketika itu dia nikmati betul suara jatuhnya air digenting atap rumahnya. Atap yang terbuat dari genteng pres karangpilang yang terkenal awet itu, walau sudah puluhan tahun tidak lumutan. Butiran2an air menimpa genting ramai membuat suara gemuruh bak irama musik barubuh bergabung dengan suara butiran air yg jatuh ke parit teritis rumahnya. Teritis disengaja tidak memakai talang sehingga air langsung jatuh ke bebatuan membuat suara begitu exotis dipadu dengan suara talang air yang menggerojok keras kebawah.
Pantas saja terdengar suara bagai musik cadas yang menjadi kegemarannya sewaktu muda.
Sambil menikmati ketela rebus -milik wak Garum- dia merenung melayang kelangit sana, alangkah hebatnya ''sang Maha'' pembuat hujan ini, hujan yang begitu lebat sampai pandangan mata pun hanya mampu menembus jarak10 meter.
Saking terkagumnya, diapun meninggalkan acara tv kesayangannya. Padahal acaranya sangat dia gemari dimana penyiarnya yang kribo itu lagi membahas seorang motivator ternama, yang sempat mengguncang dunia permotivatoran di negeri ini. Tetapi baginya sang Maha sedang menunjukkan ke Maha annya kepadanya. Baginya sangat2 perlu diresapi dan di nikmati serta sangat nikmat untuk dikagumi.
Sementara butiran air terus menerpa apa saja yang berusaha menghalangi permainannya berseluncur jatuh kemuka bumi, genting2 berdentingan, daun2 pohon manggapun tak ketinggalan ikut bersorak2 menyambutnya, juga daun bonsai satu2 berpantulan tersenggol2 air bak penari berpoco2 satu2 bergantian, indah sekali.
Dia terus menikmati suara musik cadas alam itu, hingga angannyapun terbang melayang kemana2.
Dia ingat kala merantau di Sulawesi selatan bagian barat. Hujan disana disebut ''wossi' '' kalau sudah musim barek bisa satu minggu turun terus menerus tanpa kelihatan sinar matahari sedetikpun. Dan disertai angin barubuh yang menakutkan kerana bisa menerbangkan apa saja termasuk atap2 rumah. Ketika itu dia mempunyai anak yang masih bayi, sering sekali popoknya tidak kering karena hujan yang berkepanjangan,sehingga harus dijemur memakai kurungan yang dipasang petromax didalamnya. Benar kala itu jaman belum maju seperti sekarang hidup masih tradisional.
Sore itu ingatannya juga melayang pada temennya yang lagi bermukim di Philipina, konon negri ini kalau hujan juga tidak kompromi disertai angin keras, dalam bayangan dia mungkin lebih dahsyat dari selebes tempat dia bertugas dulu.
Sambil menikmati hujan yang masih lebat dia pun teringat temennya yang tinggal di kota pahlawan, kota ini terguyur hujan sebentar saja sudah banjir dimana2, bisa dibayangkan kalau hujannya selebat ini pasti sampah2 pada berenang kemana2. Bahkan tetangga dia disana rumahnya pernah kemasukkan nyambe atau biawak besar yang tahu2 sudah bertengger diatas meja dan membuat orang serumah berteriak2 ketakutan.
Selagi dia melamun kesana kemari hujan sudah mulai reda, suara gemuruh sudah berhenti, tinggal suara air dari teritis yang masih gemericik membawa nuansa tersendiri.
Sayang ditempat itu tidak terdengar suara kodok yang bisa membuat suasana lebih indah lagi. Suasana yang kadang terngiang ditelinganya teringat ketika dia masih kecil........

Saturday, February 23, 2008

64. Bedhug dan kenthongan

Bedhug dan Kenthongan

Di negeri kita banyak di jumpai bedhug dan kenthongan. Utamanya dimasjid2. Ini hasil kreasi dari para ulama jaman dulu. Entah mulai kapan bedug dan kentongan dikenal dinegeri ini. Di Bali kenthongan dikenal dengan nama kukul. Dinegeri china bedhug bisa dijumpai di kota Xian kota dimana terdapat Terracota army yg terkenal itu.

Kenthongan dibuat dari kayu yang didalamnya dilobangi dan diberi jendela memanjang, lebih mudah kalau dibuat dari seruas bambu, dimana tinggal menambah jendela saja.
Didesa2 kenthongan digunakan untuk bunyi2an sewaktu ronda dimalam hari ataupun untuk tanda bahaya.

Jaman doeloe ada kode2 tersendiri dari bunyi kenthongan yang disebut ''titir''. Kenthong satu2 berulang2 dengan rytme agak jarang berarti ada orang gantung diri, dua dua berarti ada maling, tiga2 ada kebakaran, sembilan kali berarti ada warga yang meninggal. Kalau dibunyikan satu2 dengan cepat dan disahut oleh semua pemilik kenthongan disebut ''gobyog'' yang diartikan katanya ada pasukan Nyi Loro Kidul yang sedang lewat ???

Bedhug.... bedhug dibuat dari silinder kayu yang ditutup dengan kulit pada ujung2nya.
Konon bedhug dikota Purworejo Jawa tengah, yang terbuat dari satu gelondong kayu jati utuh, tanpa sambugan, adalah bedhug terbesar didunia. Diameternya melebihi depa orang2 melayu. Sampai sekarang bedhug tersebut masih terawat baik.

Beberapa waktu yang lalu di negeri kita marak diadakan festival bedhug yang melibatkan para seniman. Bedhug berjajar2 dan ditabuh dengan rytme yang rancak mengasyikkkan.

Kenthongan juga digunakan sebagai alat pemanggil warga. Sampai sekarang didesa2 kalau rapat warga akan dimulai maka kenthongan di bunyikan untuk memanggil para pesertanya.
Ada juga yang memanfaatkan kenthongan sebagai tanda pada balapan burung merpati dimana kalau si burung sudah medarat maka dibunyikan kenthongan tadi.
Bahkan dimasa lalu bunyi kenthongan didaerah tertentu digunakan untuk mengingatkan para acceptor meminum pil KB... hebat kan?

Dimasjid2 suara kenthongan dan bedhug digunakan sebagai tanda waktu masuk sholat.
Biasanya keduanya dibunyikan bergantian. Kenthongannya dibunyikan dulu...... thong tong tong 21x ....... artinya mesjid masih kothooooong...tong.....tong............ kemudian
gantian Bedhugnya nyahut.... dheng deng deng deng 21x .........artinya mesjid masih sedheeeeeeeeeeeng dheng dheng...... masih cukup untuk menampung jamaah.

Anehnya udah thong-dheng2 masjid2 itu jamaahnya ya masih bisa dihitung dengan jari padahal sholat berjamaah itu pahalanya 27 x lipat lo. Tapi kalau namanya kenduren atau pengajian bisa ratusan bahkan ribuan yang datang padahal pahalanya jauh lebih kecil dibanding dengan sholat berjamaah di mesjid.

Begitupun walau bedhugnya sudah digedein hingga suaranya Bleng2 bleng2 tetep saja yang masuk mak bleng untuk sholat berjamaah jumlahnya doremi tidak mencapai dua octaf... itupun bata suwek, bau tanah sudah tuwek.

Wednesday, February 20, 2008

63. Tiga Serangkai

Tiga serangkai

Suatu ketika, di abad2 achir milenium dimana dunia penuh dengan kekacauan, kerusuhan, dan kejahiliahan2 yag lain... hiduplah tiga orang, tiga serangkai, yang membentuk satu group yang sangat kompak.

Mereka adalah Lilik, Indro, dan Saswanto.
Entah bagaimana awalnya hingga mereka bisa bertemu dan bergabung menjadi satu.
Peristiwanya sih tiba2 saja dimana mereka juga tidak memprogram ataupun mengharapkan terjadinya pertemuan itu. Menurut sang empunya cerita, hanya takdir saja yang mempertemukan mereka bertiga.

Meskipun ketiganya membentuk satu grup yang solid tetapi sebenarnya pribadi mereka berbeda2 namun bisa saling melengkapi bak id,ego dan super ego.

Lilik orang nya kecil suka merkitik sak karepe dewek, maunya banyak, kadang bertingkah menjengkelkan, tetapi sebenarnya dia baik.
Dia orangnya perasa cuma sedikit mudah tersungging. Dirinya gambaran dari id yang dominan. Suka usil mengganggu temennya sampai2 waktu smp dia dipaggil kepala sekolahnya gara2 dia menggoda temennya sampai menangis.. keterlaluan...
Hobbynya ngebut, pernah hampir nabrak pohon jambunya *Ki ageng Similikithi* untung reflexnya masih bagus sehingga terhindar.
Kalau ngglundung sih udah berkali2 tapi gak kapok2. Terkadang dia menyesali perbuatannya tetapi kalau sudah dibelakang setir biasa lupa lagi.
Kena jinggo nya pak pulisi dah gak teritung lagi karena dia sering melanggar marka jalan. Berkat peringatan demi peringatan yang slalu diluncurkan oleh mas Saswanto, teman setianya, kebiasan ngebut itu kini sudah banyak berkurang.

Sewaktu kecil cita2nya banyak. Dia pengin menjadi pembalap motor ataupun joki pacuan kuda, pengin juga menjadi pendekar silat dan diapun pernah belajar yu yitsu walau hanya sebentar.

Indro lain lagi orangnya, dia suka celelekan kaya temennya dono kazino. Kadang kurang serius sehingga terkesan ogah2an, tetapi dia sangat berjasa kerna bisa mengkompromikan dua temennya tadi yang berlainan sifatnya, yang bertentangan bak kutub timur dan barat.
Dia agak pemalas, kalau belajar suka2 pakai SKS nya *mas paromo* sistem kbut semalam, namun karena nasib masih berpihak padanya dia jarang sampai harus mengulang ujian2ya.
Cita2 dia cukup banyak, dia pengin jadi insinyur jebolan ITB, pengin jadi dokter, apoteker, dokter gigi atau hewan, juga ada cita2 yang kurang cocok buat dirinya.. Dia pengin jadi Jendraall ...

Terachir, Saswanto, anggota kelompok yang ketiga. Orangnya agak diem dan pemalu.
Sesuai namanya dia adalah seorang ''siswa'' yang suka belajar keras. Kalau menghadapi ujian semester tak jarang dia belajar seharian dari soboh sampai magrib tapi dia tak pernah ngalong, SKS nya terbalik disiang hari. Agak stressan, kalau lagi musim ujian dia sering mandi lupa bawa handuk.
Dia seorang pemikir yang kadang aneh2 idenya tapi gak usah dirisaukan dia tidak akan nyimpang dari rel.
Superegonya agak menonjol,suka mengaji, bahkan kini dia haji, agak perfect, sehingga dia sering bertengkar dengan lilik yang kadang mbedal itu.. Untung ada mas Indro yang sering menengahinya.
Bercita2 jadi ahli hukum yang hebat seperti mister Pringgodigdo,Mr Soepomo ataupun Mr Muh Yamin. Terkadang pengin jadi ustad yang kondang kaya Buya Hamka..

Sampai sekarang sudah lima puluh tahun lebih persahabatan dibangun, mereka masih solid kompak2 saja seperti dulu. Hanya ahir2 ini peran lebih di pegang oleh mas Saswanto yang lebih dominan superegonya sehingga tingkahlaku mereka sekarang lebih arif, tenang dan tidak panas lagi..........

Kini masyarakat lebih mengenal Indro diantara ketiganya mungkin karena dia berhasil mewujudkan cita2nya sehingga bermanfaat bagi orang lain. Sedangkan lilik dan saswanto tidak berhasil, ''Gatotkaca'' alias... gagal total karena cinta.......
???

Monday, February 18, 2008

62. Bodong

BODONG

Ini hanya sebuah cerita fiksi belaka jika ada nama yang mirip atau sama itu hanyalah suatu kebetulan yang tidak di sengaja.

Sering kalimat klise di atas di pajang baik sebelum atau sesudah sebuah cerita dipapar. Entah itu basa basi atau memang demikian keadaannya..

Untuk cerita dibawah ini guna menghindari kesalahfahaman maka perlu kiranya saya memasang kalimat tsb diatas sebagai pembuka.

Alkisah, Bapak Sarimin, seorang yang terpandang dimasyarakat, mempunyai sedikit kelainan. Udele bodong, jan bodong dong dong, sehingga oleh teman2nya sewaktu kecil dia sering dipanggil bodong.
Panggilan itu baginya sungguh tidak mengenakkan, tapi apa boleh buat udelnya sudah terlanjur terlihat oleh temen2nya ketika mereka mandi bersama2 dikali. Sehingga sampai kini predikat itu melekat pada dirinya.

Predikat ini sebetulnya tidak cocok baginya karena dia bukanlah anak yang bodong alias bodoh. Dulu dia menempuh kuliah di fakultas hukum.

Jadi sekali lagi dia bukannya orang bodoh atau bodong.
Sebagai mahasiswa calon ahli hukum,calon hakim, calon jaksa, ataupun pengacara, tentu nantinya dia akan menjadi ahli hukum ataupun pengacara yang pintar......

Ketika sudah jadi ahli hukum dia mencari tahu penyebab sehingga dia punya del bodong.

Pertama dia mencari tahu pada mbah dukun, bu bidan atau pak dokter yang menolong kelahiran dia.
Jangan2 mereka salah ketika memotong tali pusatnya. Dia pikir kurang pendek atau bahkan terlalu panjang hingga udele bodong.

Tapi beruntunglah dia, karena yang menolong kelahirannya adalah seorang dokter spesialis kandungan sehingga waktu mau ngelabrak, oleh dokter itu dijelaskan bahwa bodong adalah salah satu dari bentuk hernia diperut sehingga ususnya sedikit menonjol.

Oleh dokter tadi dia ditawari, kalau mau dipotong saja udelnya biar kempes.
Tetapi rupanya Sarimin yang sekarang sudah menjadi orang sukses itu, sudah terlanjur cinta dengan kebodongannya tadi sehingga dia merasa sayang kalau bodongnya dibuang. Salah2 nanti udelnya mendelep hingga namanya jadi Sarimin mendlep..... Sayang kan? bagusan Sarimin bodong dong............

''Bodong'' dalam bahasa jawa mempunyai dua arti, Pertama berarti umbilikus atau wudel atau pusar yang menonjol keluar. Kedua bodong berarti ''bodoh''.

Dalam kasus motor atau mobil bodong, yang dimaksudkan adalah bahwa kendaraan itu tidak mempunyai surat2 resmi sama sekali entah itu Stnk, Pkb ataupun Bpkb.
Biasanya kendaraan itu merupakan hasil kejahatan atau ''banyolan'' kependekan dari.. barang colongan.

Kendaraan bermotor bodong biasanya berseliweran dipedalaman2, didesa2, dimana ditempat itu tidak pernah tersentuh sweeping surat2 kendaraan.
Pernah diberitakan dalam koran2, sejumlah motor bodong tertangkap ketika hendak dikirim keluar pulau jawa dengan menggunakan perahu antar pulau.

Ini bisa dipahami karena tertib lalu lintas di pedalaman belum sebaik dikota2 besar

hingga motor bodong lebih bebas berkeliaran.
Memang benar.. besar resikonya memelihara motor bodong, tetapi karena ekonomi masyarakat yang masih parah, dilain fihak masyarakat ingin seperti sodara2nya yang mampu maka ada saja sebagian mereka yang mengambil jalan pintas guna memenuhi keinginannya itu dengan membeli motor bodong.

Motor bodong dijual dengan harga sangat murah, maklum barang curian, jadi sebaiknya jangan anda milikinya karena bisa2 dituduh sebagai penadah.

Secara fisik motor tersebut tidak ada bedanya dengan motor2 yang sah, karena memang hanya berbeda kelengkapan surat saja.

Konon kabarnya disamping motor bodong banyak juga mobil2 mewah yang udel (pe...?) nya menonjol keluar alias bodong.

Keadaan ini akan menjadi semangkin sulit dan rumit kalau di negeri kita makin bertambah banyak udel2 bodong.
Memang enak, dengan hanya berbekal udel bodong orang sudah dapat bebas dari segala kewajiban, membayar pajak kendaraan, bea balik nama, bea masuk, serta pajak barang mewah dll, tentu dengan segala resikonya.

Gimana.....??
Anda berminat dengan kendaraan bodong?? atau dengan udel bodong ??

Tuesday, February 12, 2008

61. Sing a song

MENYANYI

Kalau ada pelajaran yang paling dia benci tidak lain adalah pelajaran menyanyi. Bagi dia menyanyi merupakan pelajaran yang paling remeh tidak ada harga dimatanya. Akan tetapi, pelajaran itu sekaligus menjadi sesuatu yang sangat diatakuti,momok baginya.

Apalagi ibu gurunya - yang sangat menghayati mata pelajaran yang menjadi bidangnya itu - selalu saja bersemangat memaksa anak didiknya untuk menjadi orang yang pintar menyanyi sukur2 jadi penyanyi.

Dibenak guru tadi dengan pandai menyanyi orang bisa menjadi milyarder, yang akan melebihi manajer ataupun seorang dokter.

Tanpa melihat minat dan bakat anak didiknya semua murid dipaksa harus bisa menyanyi.
Pernah hanya dalam waktu sehari semua murid sekelas harus sudah hafal lagu '' o bulan indaaah sinarmu, dalam malam yang terang......kemilau indaaah sinarmu, dalam hati yang tenang ...dsb.. dst ''

Hari itu sepulang sekolah para murid terpaksa berlatih mati2an agar esok pagi bisa lancar menyanyi didepan kelas. Kala itu sambil ngumpet2 dibelakang rumah dia menghafal lagu itu, tentu saja hanya dengan rengeng2 takut ketahuan orang karena memang suaranya sangat menyakitkan telinga bagi yang mendengarkannya.

Pagi esoknya semua murid dipanggil maju kedepan kelas untuk bergiliran mencoba hasil kerja kerasnya seharian. Kejadian lucu2pun muncul. Ada yang cuma bertahan satu dua baris, klipuk, menyerah gugur. Ada yang mewek, mleot2 tidak karuan, termasuk dia pun gatot alias gagal total.

''Ayo.. ulangi lagi'' kata sang guru ''nanti kalau jadi pejabat biar pintar menyanyi'.
Dia belum paham makna kata2 sang guru. Baru setelah tua dia memahami arti kata ''pejabat pintar menyanyi''.

O maksudnya menyanyi bebas lo.... pada acara spontanitas.
Sang guru benar ,memang kepiawaian menyanyi bisa memberi nilai tambah tersendiri bagi seorang pejabat entah itu pejabat rt rw camat bupati sampai presiden sekalipun.

Tapi bagi si murid yang satu tadi, menyanyi merupakan beban yang sangat berat, berat sekali melebihi batu satu truk, melebihi beratnya pelajaran kimia, aljabar, civic,biologi, sejarah ataupun lainnya.

Karenanya.. keadaan itu membuat sang murid jadi benci, dendam, sekaligus takut pada sang guru, namun hasil kerja kerasnya seharian kemarin tenyata tdk mengecawakan. Dia di ganjar nilai 5,nilai tertinggi, yang seumur2 menjadi satu2nya nilai merah dirapornya.

Mendapat nilai itu rasanya dia ingin marah, ingin membakar rapotnya dengan melobangi tempat angka 5 itu. Angka lima merah yang dia rasa membuat kotor rapotnya.

Tidak pernah dia sekecewa itu. Gimana tidak seumur2 nilai rapotnya selalu angka delalapan, sembilan, minimal tujuh........ Eee mendadak ada bunga merahnya angka 5 gara2 nyanyi lagi.

Namun ahirnya dia sadar bahwa menyanyi memang penting, sepenting kimia biologi ataupun aljabar, setidaknya penting untuk pergaulan ataupun sebagai penggaotan bagi sebagian orang.
Tetapi tetap saja dia stress kalau ada acara spontanitas yang mengaharuskan dia maju menyanyi..

Pernah setelah 45 tahun berlalu dia ketemu sang guru didalam suatu acara...dan diapun harus menyanyi bersama. matek rasanya.

Menyanyi memang bukan hobinya tetapi mendengarkan lagu adalah kegemarannya
Dalam kehidupan sehari2nyapun dia kadang menanyakan pada teman2 main anaknya.
Kamu pintar nyanyi nggak? pintar menyanyi apa pintar ngaji? dengan terkandung makna tertentu dari pertanyaan itu pastinya..yang hanya dipahami para orangtua...

Lain lagi bagi para cucu. Menyanyi itu mempunyai arti lain, dikarenakan oleh sang ayah diajarkan arti yang lain. Pesan sang ayah kalau mau sesuatu harus bilang mau menyanyi biar terdengar lebih sopan apalagi kalau ditempat banyak orang.

Gara2 itu secucu cucu pernah kena marah kakeknya. Padahal dia sudah minta izin pada sang kakek.
'' Kek.... cucu mau menyanyi.......!!!''
'' Oya..sini nyanyi ditelinga kakek'' sahut kakeknya yang lagi tiduran.
eee tahunya dia langsung ... tuuuuurrr ditelinga sang kakek. Keruan sang kakek marah2 namun si cucu yang masih batita itu bengong tidak tahu kesalahannya..
Bagi dia tidak ada yang keliru apa lagi salah, menyanyi adalah bahasa sopannya pipis.. agar kedengaran halus dikerumunan telinga orang banyak .......??

Friday, February 8, 2008

60. Asyiknya ''ngeBlogg''

Asyiknya ''ngeBlogg''

Berawal dari membaca blognya seorang temen akhirnya aku tertarik juga untuk ikut terjun ke dunia blogger.
Dari sana aku mulai membuat sebuah blog dengan judul ''kenangan sepanjang masa''.

Blog ini saya maksudkan untuk membuat catatan ataupun tulisan2 yg nantinya akan menjadi kenangan manis buat diriku dan generasi selanjutku.

Blogg aku buat sesederhana dan sesimpel mungkin tanpa aku sertai gambar. Terus terang aku masih ingin menyembunyikan visualisasi sehingga akan tetap mengundang tanya bagi pembacanya.

Tanpa kusadari ternyata ada juga orang yg meminati untuk membaca blog punyaku ini.
Demikian pula akupun sering browsing blog2nya temen dan juga blog yg aku sukai.

Dari hasil perseluncuranku, aku bisa mendapatkan berbagai macam karakter manusia. Dari bahasa tulisnya aku dapat mendapat kesan berbagai macam sifat dan bakat manusia.

Ada yang memang sangat berbakat dalam menyampaikan dan melukiskan suatu kejadian, dengan bahasa2 yang luar biasa indahnya yang membuatku mengacungkan dua jempol.

Disana didunia blogger aku juga dapatkan anak2 muda yang memang pintar melebihi rata2 dan ini banyak bukan hanya satu dua.
Hal ini membuatku ingat akan kata2 Chalil Ghibran.

Dia mengatakan anak ibaratnya anak panah sedang orang tua adalah busurnya. Aku menyaksikan sendiri generasi anak cucu cicit ke depan begitu majunya meninggalkan orang tua. Busur tidak akan bisa mengejar anak panahnya.

Dengan blog ada keanehan2 yang bisa kita jumpai. Antara sesama bIogger ibaratnya rumah kita berdampingan kita sering bertegur sapa namun tidak juga kenal. Ini yang kadang membuat kepuasan tersendiri ataupun membuat senyum kecut bagi kita.

Pernah aku memperkenalkan diri pada seorang blogger. Mungkin beliaunya ragu denganku, setelah membuka fileku di
search engine beliau tanya padaku.....berapa usia anda? Padahal didalam file tadi terpampang jelas tanggal lahirku.
Dan benar juga ternyata beliau salah tebak tentang aku.

Tapi gak papa memang namanya juga dunia maya jadi kita sering berteka teki dimana kalau ketemu jawabnya wah senang bukan main.

Oke aku sudahi dulu cerita ini. Buat para blogger yang suka ngintip bloggku ini saya ucapkan berribu terimakasih untuk anda dan silahkan menikmati hidangan2 artikelku dan tolong jangan sungkan masukkan komen.

Salam hangat
indosas@gmail.com

Tuesday, February 5, 2008

59. Koping

Koping.

Koping atau telinga merupakan alat indera yang sangat penting. Bayangkan kalau dia rusak sejak bayi maka siempunya telinga pasti akan tuli sehingga dunia baginya terasa sunyi.
Meski ada mobil lewat didekatnya, suara mobil tidak didengarnya... Mirip2 kalau kita sedang berada didalam gedung kaca.

Akibat ketulian yang demikian itu maka dia akan menjadi bisu. Gimana mau bicara la wong dengar saja tidak pernah.

Kita mengetahui ini ballpoint, nasi, jam dll karena kita pernah mendengar nama benda2 tsb. Kita bisa membaca bismillah karena pernah mendengar kata itu.
Oke singkatnya...kalau orang tuli total sejak lahir maka dia akan bisu.

Yang kedua orang tuli akan bodoh sehingga tidak ada ceritanya ''si tuli dari gua hantu'', ataupun profesor tuli, apalagi presiden tuli.

Berbeda dengan orang buta walaupun sejak lahir dia buta, tetapi masih bisa menjadi pendekar, atau menjadi penyanyi beken, dll pokoknya masih bisa jadi manusia top.

Anehnya kita ini sebagian besar hanya iba kalau melihat orang buta, kalau ketemu orang tuli malah memperolok2 kannya.
Ketika ada orang buta menyeberang jalan kita bergegas2 menggandengnya... ini tidak salah...tapi kalau ada orang tuli yang nyeberang malah diumpat bolot ,budeg dlsb.

Yang ketiga kita tahu bahwa telinga itu selalu berjaga sepanjang masa. Setiap detik dia selalu stand by. Kita lagi enak2 tidur tiba2 ada suara bom maka telinga akan membangunkan kita. Bagaimana dengan mata? dia tenang2 saja..merem lagi..

Keempat kehebatan telinga lainnya adalah dia bisa menembus dinding. Walau mata tidak melihat telinga bisa mendengar, maling kucing atau suara apapun dibalik tembok sana.

Bahkan pada ikan paus, gajah, dia bisa mendengar suara yang berasal dari ratusan kilometer jauhnya. 
Kelelawar hebat lagi dia bisa terbang dengan navigasi suara tanpa menggunakan mata.

Pada hewan2 tertentu daun telinganya bisa bergerak2 seperti pada gajah kuda kelinci dll ini dimaksudkan untuk mencari arah datangnya suara. Tehnologi ini diadop oleh manusia untuk antene parabola.

Manusia kadang tidak bisa menjaga apa yang sudah dimiliki. Daun telinga kita yang sudah bagus masih juga ditusuk2 dipasang anting berderet2. Tidak mereka sadari bahwa menindik telinga dibagian yang ada tulang rawannya adalah tindakan yg berbahaya.. karena kalau sampai terjadi infeksi maka tulang rawan bisa hancur sehingga daun telinga mengkerut.

Orang didesa lebih kreatif lagi. Daun telinga biasa digunakan untuk ''nyanthelke rokok''??? sedang pada manusia yang lebih modern untuk canthelan kacamata ataupun headset telepon dan lainnya.

Kegunaan telinga yang lain adalah sebagai alat keseimbangan. tentu ini dibantu oleh mata dan otot2 tubuh.
Pada waktu keseimbangan terganggu, kalau kita memejamkan mata maka kita akan jatuh tetapi dengan mata terbuka kita masih bisa menjaga keseimbagan sehingga tegak berdiri.. Lain lagi kalau otot kita lumpuh tentu kita tidak bisa berdiri tegak.

Koping memang harus dirawat dengan baik.
Kadang kita lupa sejak kecil koping sudah diperlakukan dengan tidak baik. Kalau anak kita nakal, koping yang jadi sasaran pertama. Nasiiiiib...

Monday, February 4, 2008

58. ''92'' yang Wonderful.

''92'' yang Wonderful.

Hujan rintik2 di sore itu membuat harapanku sirna. Bagaimana tidak..kalau cuaca udah begini biasa tamuku yang datang sedikit. Mereka lebih senang tinggal dirumah kecuali kalau terpaksa betul baru memaksa diri meninggalkan rumah untuk menemuiku.

Sore itu dari dalam aku mendengar suara seorang tamu yg sedang dianamnese oleh Eko asistenku. Mereka berbicara tentang obat dari dokter yg setelah diminum kok malah tambah tidak dengar.

Mendengar hal itu aku segera keluar untuk menemuinya. Aku pikir obat dari resep pemberianku. Lalu dia kupersilahkan masuk ke dalam kamar periksa dan aku segera menanyakan keperluan serta memeriksanya.

Ternyata beliau seorang Opa dg usia 92 tahun. Fisik masih lincah tensi 160/ 90, dengan keluhan pendengaran berkurang.

Biasalah....pikirku. Usia segitu tentu akan kurang dengar, tetapi
setelah aku periksa dan aku lakukan tes pendengaran ternyata hasilnya masih sangat baik.

Memang benar pada orang tua, seusia beliau, biasanya terdapat apa yg dikenal sebagai ''Cocktail party deafness'', yang artinya kalau ditempat ramai sulit mendengar ( misal terganggu suara tv radio, tape dll.) tapi kalau di ruang yang sepi pendengaran masih baik.

Fenomena itu biasa dijumpai pada penderita presbiakusis atau ketulian pada orang tua.

Sebaliknya, ada gejala yg disebut '' Paracusis Willisi'' dimana ditempat yg ramai (semisal di pasar, pertunjukan musik dll) pendengaran penderita malah lebih baik daripada ditempat sunyi.

Keadaan Ini dijumpai pada penderita otosclerosis dimana tempat pelekatan tulang sanggurdi /stapes pada foramen ovale mengalami spongiosis atau penulangan.

Kembali kejudul tadi, 92 miracel.
Untuk ukuran zaman sekarang usia 92 tahun dengan kondisi seperti opa tadi sangat2 menarik untuk di ketahui. Mungkin ada diantara saudara yg berminat meneliti manusia2 dengan usia panjang dengan daya pikir dan ingat yang masih sangat bagus, beliau lah orang nya.

Pertama fisiknya yg masih begitu lincah.
Sampai aku tertarik untuk menanyakan apa kuncinya sehingga kondisi beliau masih begitu prima.

Kedua pendengaran yg masih sangat2 bagus. Bayangkan usia segitu saya ajak bicara dg kekerasan 30 db masih tertangkap dengan sangat baik meskipun saya menggunakan masker.

Ketiga penglihatannya cukup baik padahal seumur hidup tidak pernah pakai kacamata. Memang ahir2 ini beliau sudah mulai kena katarak ringan.

Keluhan yg mengganggu hanya kadang sulit tidur dan ternyata inipun gara2 minum neurobion malam hari.

Dari hasil pendalaman saya, kunci beliau mempunyai kondisi seperti diatas antara lain disebabkan :

1. Hidup santai tidak kemrungsung segala
nya diserahkan pada yg kuasa.
2. Makan sejak muda tidak berlebihan.
sate tidak pernah lebih dari 2 tusuk.
3. Sejak muda tidak suka sayuran hanya
jenis2 tertentu yg beliau mau seperti
pare ayam dan pahit2an seperti daun
pepaya.
4. Rokok hanya sekali dua sewaktu muda
5. Kopi jarang bahkan boleh dibilang
tidak pernah.
6. Kehidupan sex? wah sayang lupa tidak
saya tanyakan.
7. Olah raga jarang. Setelah tua saja
kadang jalan pagi.
8. tidur siang merupakan kesukaan sejak
muda.
9. Faktor keluarga adik kakak meninggal
usia 87 dan 92 tahun
10. Riwayat penyakit keluarga tidak ada
yg sakit hypertensi, ataupun diabet.

Semuanya masih running well dan untuk seumur beliau semuanya masih diatas rata2. Yah semoga beliau bisa terus panjang umur.

Beliau bertanya kepada saya apa2 yg harus dipantang supaya tetap sehat. Saya bilang makan saja apa yg masih mau asal jangan banyak2 dan hati2 kalau makan daging harus dicacah karena bisa nyanggrek / nyangkut dikerongkongan, bisa berabe.

Minum harus cukup banyak. Juga jaga diri jangan sampai jatuh karena bisa patah tulang paha / fractur collum femoris.

Selamat kepada Opa yg kelahiran tahun 1916 ini. Semoga selalu diberi kesehatan dan usia lebih panjang lagi.

Friday, February 1, 2008

57. Adat ketimuran Indonesia

ADAT KETIMURAN INDONESIA


Tulisan ini saya buat setelah saya membaca artikel tulisan temen saya di dalam blogg nya '' lakukan selagi bisa'' Beliau menyoal pelajaran budi pekerti di sekolah.

Menarik memang.. sehingga saya disini ingin mengemukakan tentang adat ketimuran.
Kita sering mendengar kata adat timur dan adat barat. Biasanya konotasinya adat timur baik barat jelek. Sebenar tidak seluruhnya betul. Kedua2nya ada yg baik dan ada yg jelek.

Adat ketimuran itu bisa dibilang sebagai adat yg banyak berlaku di Asia tenggara utamanya malaysia , indonesia dan brunei yang mana tata cara dan sopan santun didalamnya banyak dipengaruhi oleh agama islam dan budaya kerajaan serta feodalisme akibat penjajahan.

Setelah saya mengalami sendiri hidup diperantauan, saya merasakan apa
sebenarnya yg dimaksud dg adat ketimuran. Saya jadi ragu untuk mengatakan adat ketimuran sama dengan adat Indonesia..

Yang saya alami adalah bahwa adat setempat tidak bisa digunakan untuk mengukur adat ditempat lain.
Bagaimana bisa adat jawa untuk mengukur adat bugis atau sebaliknya.. atau adat timur untuk mengukur adat barat dsb.
Tentu tidak akan nyambung.

Setelah mengalami sendiri , rasanya......... sebenarnya tidak ada yg dinamakan adat ketimuran. Yang ada hanyalah adat lokal seperti adat batak, dayak, bugis, jawa, maluku, papua dll. yang kadang juga tidak bisa diterima di daerah atau tempat lain.

Sebagai contoh kalau kita naik bus kota, ada seorang penumpang yg sudah tua berdiri kenyataannya yg muda2 cuek bebek saja. Padahal orang barat yg muda dg cepat memberikan tempat duduknya pada kakek tsb.
Apakah bisa dikatakan anak muda tadi pake adat barat lalu si belanda pakai adat timur?

Orang jawa memberikan sesuatu dengan tangan kanan, di bugis tidak tabu memberi dengan tangan kiri, bahkan daeng beca memberikan susuk uang kembalian dengan tangan kiri dari atas sadelnya.
Apakah ini bukan adat ketimuran?
Padahal itu hal biasa dan bukan suatu penghinaan. Bagi mereka hal itu biasa2 saja.

Dibugis lebih sopan kalau kita duduk kaki bersila di kursi .. tapi bagaimana kalau ini dilakukan dijawa? Bukankah itu juga adat ketimuran.
Jadi tepatlah pepatah '' deso mowo coro negoro mowo toto''.

Bisakah adat timur diseragamkan? Sulit juga kan? Jadi perlu dirumuskan ''Apa sebenar nya yang dimaksud adat ketimuran Indonesia''.
Patokan apa yg dipakai sebagai ukurannya? Agamakah? mengingat sopan santun dan tata krama sangat erat hubungannya dengan aturan2 agama. Ataukah hukum adat, budaya dll. Rupanya hukum2 itulah yang bisa digunakan sebagai standard .

Akan tetapi hal ini sulit juga.. karena masing2 agama, adat istiadat, dan budaya punya standar yg kadang berbeda2.
Agama A bilang gini B bilang gitu belum yg C dan D dst. belum lagi adat dan budaya.

Lalu sebenarnya adakah adat ketimuran Indonesia itu?
Ada sih tentu ada cuman belum di kodifikasi.

Kita yg dijawa sering merasa sedih, kok jadi begini tatakrama dan budi perkerti anak keturunan kita. Demikian pula suku2 lain tentu merasakan hal yang sama.

Sebenarnya kita tidak perlu terlalu risau.Selama anak kita masih berpegang pada dua tali yakni kitabullah dan rasulnya maka aman2 saja anak kita.

Tata krama akan selalu berkembang. Memang sangat mengkawatirkan kalau diukur dengan tatakerama budaya keraton, agama, dan kejawaan atau adat istiadat kedaerahan.

Lagian sekarang ini menyimpangnya sudah begitu jauh.

Dulu kita kalau ngomong bahasanya tidak bisa halus orang2 tua sudah ribut, jaman anak kita anak2 sudah pakai bahasa jawa kasar, cucu sudah 100% bahasa Indonesia , jangan kaget cicit nanti pakai bahasa inggris. Dan tentu saja sopan santun serta tata kramanya yg dibawa akan lain, gak tahu gimana lagi bentuknya.

Sopan santun di setiap daerah berbeda2
Kalau orang jawa merantau ke Maluku Batak ambon dll maka adat ketimuran jawa tidak laku disana. Disana adat yg harus dipakai ya adat ketimuran setempat.

Kalau ada bule pakai kutang dan cawat di pelosok2 jawa ya bisa dilempari batu padahal dipantai kuta tak ada masalah.
Apakah orang 2 kuta ada something wrong ?
Apakah mereka tidak punya adat ketimuran?
Aku rasa tidak begitu.

Anak2 bugis memanggil ortu nya ada yang ''njangkar''....... toh biasa apalagi penganut agama tertentu memanggil nabinya juga tidak pakai ''ndoro , kanjeng gusti dll'' cukup menyebut namanya. toh gakpapa.

Di Malaysia, Brunei yg dimaksud adat ketimuran lebih kearah nilai tata keislaman. Memang didalam agama islam ada ukuran2 sopan santun dan tata krama dalam ber hablum minannas dengan standard tersendiri dan itu sudah diajarkan berabad2 dan lebih terjaga di malaysia dan brunei. Sedang di indonesia tata kerama yang demikian sudah semakin makin jauh.
?????????????????
Rupa2nya perlu segera disusun buku pedoman budi pekerti adat istiadat sopan santun tata krama bangsa Indonesia yang merupakan pengejawantahan adat ketimuran Indonesia.

Semoga bangsa kita kedepan jadi bangsa yang santun sopan dan bertata krama yang terukur.